Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Izin Operasi Starlink di Indonesia: Beda Menteri Beda Kebijakan?

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Jakarta, Selular.ID – Jaringan internet satelit milik Elon Musk, dipastikan akan masuk ke Indonesia. Kabar awal kedatangan Starlink pertama kali disampaikan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong.

Usman mengatakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sudah berkoordinasi dengan Kominfo terkait kabar kedatangan Starlink ke Indonesia.

“Pak Luhut sudah berkoordinasi dengan Kominfo”, kata Usman, Sabtu (9/9/2023) lalu.

Usman mengatakan, pada Oktober mendatang,  Starlink akan hadir untuk menyediakan layanan internet berbasis LEO (low earth orbit) untuk wilayah Indonesia bagian timur.

Kepastian masuknya Starlink juga dikonfirmasi Menkominfo Budi Arie. Menurutnya, penyedia Jasa Internet atau ISP dan operator dipastikan tak perlu khawatir dengan keadaan tersebut.

“Engga perlu worry. Semua berkompetisi secara sehat dan fair. Ujung-ujungnya pelanggan masyarakat yang diuntungkan dengan layanannya,” kata Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, Selasa (12/9/2023).

Budi juga memastikan pemerintah akan selalu menyediakan level playing of field yang sama. Menurutnya, pemerintah tidak boleh memberikan keistimewaan pada siapapun.

Baca Juga: Starlink Bakal Punya Layanan Internet Yang Bisa Konektivitas Seluruh Dunia

“Kita selalu menyediakan playing of field yang sama. Tugas pemerintah kan enggak boleh ada keistimewaan, harus memperlakukan sama seperti ISP atau operator selular,” jelasnya.

Meski telah memastikan Starlink beroperasi di Indonesia, Budi Arie tidak secara tegas menjelaskan model bisnis apa yang bakal diterapkan. Apakah consumer atau business to business.

Jika pemerintah memutuskan Starlink bisa melayani pelanggan retail (consumer), maka kebijakan tersebut dengan sendirinya menganulir keputusan yang telah diambil sebelumnya.

Sejatinya, wacana masuknya Starlink dari SpaceX sudah terdengar sejak beberapa waktu lalu. Saat itu, jaringan satelit diharapkan bisa mendorong akses internet ke daerah 3T.

Masuknya Starlink juga sudah disampaikan oleh Menkominfo (saat itu) Johnny G. Plate. Namun Johnny menegaskan, layanan internet dari Starlink itu tidak untuk pelanggan retail, melainkan khusus bagi jaringan tetap tertutup.

“Kominfo memberikan Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostationer kepada PT Telkom Satelit Indonesia sebagai pengguna korporat backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tetap tertutup satelit Starlink,” ujar Johnny, Jumat (10/6/2022).

“Bukan untuk layanan retail pelanggan akses internet secara langsung oleh Starlink,” sambungnya.

Lebih lanjut, Johnny yang kini menjadi pesakitan gegara kasus korupsi BAKTI, mengatakan bahwa Hak Labuh Khusus Non-Gestationary Satellite Orbit (NGSO) tersebut harus memenuhi syarat-syarat dari undang-undang. Hal ini juga termasuk hak resiprokal dan akan dievaluasi setiap tahun.

“Starlink baru bisa beroperasi jika gateway station telah dibangun oleh Telkomsat. Gateway station sepenuhnya investasi dan milik Telkomsat,” ungkap Johnny.

“Tanpa gateway station Telkomsat, satelit Starlink tidak bisa berfungsi untuk melayani backhaul Telkomsat. Hak labuh tersebut juga bersifat eksklusif hanya untuk Telkomsat, bagi layanan kebutuhan backhaul Telkom Group,” pungkasnya.

Seperti diketahui, pemilik perusahaan Tesla dan SpaceX yang menaungi Starlink, Elon Musk tengah gencar memperluas layanan internet berbasis satelit ke berbagai negara.

Bahkan kini Starlink sudah memasuki Asia Tenggara dan Filipina jadi yang pertama. Pada Juni 2022, Starlink telah membuka pre-order layanan bagi pasar Indonesia.

Baca Juga: WiFi Dalam Pesawat? Tampaknya Starlink Akan Wujudkan

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU