Selular.ID — Infinix, Tecno dan Itel yang masuk dalam grup Transsion kembali berhasil menyusup ke daftar vendor smartphone teratas di Indonesia pada kuartal kedua 2023, menurut Canalys.
Raihan ini mengulang kembali hasil riset lembaga yang sama pada satu tahun sebelumnya dimana Transsion juga menenmpati posisi kelima Top 5 vendor smartphone di Indonesia Q2-2022.
Adapaun lima brand yang menguasai pasar tanah air periode April-Juni 2023 menurut Canalys adalah Oppo (20%), Samsung (19%), Vivo (18%), Xiaomi (16%), dan Transsion (13%).
Infinix Cs berhasil merebut posisi Realme yang kerap menghuni peringkat buncit di daftar Top 5 ini.
Hasil riset Canalys ini sedikit berbeda dari lembaga riset Counterpoint yang baru-baru ini juga merilis laporan pasar ponsel Indonesia periode Q2-2023.
Menurut Counterpoint, penghuni Top 5 vendor smartphone di Indonesia periode tiga bulan terakhir adalah Oppo (21%), Samsung (19%), Vivo (17%), Xiaomi (15%), Realme (11%), dan Transsion (10%).
Oppo merebut kembali posisi teratas di pasar pada Q2 2023 dengan pangsa 21%, sebagian besar didukung oleh model kelas bawah di seri A17.
Merek melanjutkan kampanye pemasarannya yang agresif dan model yang dirilis pada kuartal sebelumnya, seperti seri Reno8 T dan Find N2 Flip, memiliki efek limpahan pada visibilitasnya di pasar.
Seri Galaxy A04 memberikan kontribusi yang signifikan terhadap volume Samsung, membatasi penurunan pangsa pengapalan merek tersebut menjadi hanya 1% poin.
Di antara OEM teratas, hanya Infinix yang mengalami peningkatan pengiriman sebesar 17% YoY.
Merek ini berfokus pada kisaran harga <$200, menawarkan spesifikasi yang lebih baik pada modelnya.
Selain itu, Infinix agresif dalam aktivitas pemasarannya untuk meningkatkan kesadaran dan visibilitas merek.
Produk-produknya yang baru diluncurkan, seperti seri Note 30, seri Hot 30, dan seri Smart 7, memberikan kontribusi volume yang signifikan terhadap keseluruhan pengiriman merek tersebut.
Baca Juga: IDC: Top 5 Indonesia, Pengiriman Smartphone Capai 10,6 Juta Unit Q2-2021
Dengan hambatan ekonomi makro yang terus berdampak pada permintaan, pengiriman smartphone di Indonesia turun 10% YoY pada Q2 2023, menurut Counterpoint’s Monthly Indonesia Smartphone Tracker.
Peningkatan aktivitas belanja pada hari raya Idul Fitri di bulan April juga lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Promosi seperti diskon harga, paket penawaran, dan skema cicilan dan tukar tambah gagal memberikan dampak yang diinginkan pada penjualan.
Minat beli konsumen bergeser untuk mengakomodasi kenaikan harga komoditas seperti bahan bakar, dan produk rumah tangga dan pribadi, serta layanan yang tersedia selama musim festival, seperti perjalanan.
Baca Juga: Top 5 Vendor Smartphone di Indonesia Q1-2023: Pengiriman Anjlok, Entry-Level Bersinar
