Sementara itu, data traffic seluler per smartphone diperkirakan akan mencapai sekitar 54 GB per bulan pada 2028, dengan laju pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 24 persen.
Secara total, Ericsson menyebutkan bahwa data traffic seluler diperkirakan tumbuh dari sekitar 13 EB per bulan pada 2022 menjadi 55 EB per bulan pada 2028, dengan CAGR sebesar 27 persen.
“Selama dua tahun terakhir, pengenalan layanan 5G di dua puluh pasar teratas dunia berhasil meningkatkan pendapatan sebesar tujuh persen,” kata Jerry.
“Tren ini menunjukkan nilai 5G terus meningkat dan menguntungkan pengguna serta penyedia layanan,” sambungnya.
Ericsson juga melihat penetrasi teknologi 5G di Indonesia terus berkembang.
Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan bahwa hingga tahun 2022, cakupan jaringan 5G telah mencapai 49 kabupaten dan kota.
Hal ini menunjukkan bukti konkret upaya pemerintah, penyedia layanan komunikasi, dan perusahaan teknologi dan komunikasi seperti Ericsson dalam mengadopsi konektivitas yang canggih.
Jadi, jaringan internet generasi kelima tersebut dapat seluruh masyarakat Indonesia akses.
Baca juga: Bos Ericsson Prediksi Penggunaan Data Internet Tahun 2033, Bisa 400 GB per Orang!