Selular.ID – Melalui perusahaan pengamanan siber Bitdefender mengatakan bahwa mereka telah menemukan bahwa lebih dari 60.000 aplikasi Android, yang berpura-pura sebagai aplikasi resmi.
Adware adalah jenis perangkat lunak yang dirancang untuk menghasilkan uang bagi aktor jahat dengan menjalankan iklan di latar depan atau latar belakang ponsel cerdas apa pun tempat adware dipasang.
Biasanya, smartphone yang terinstal adware akan mengalami pengurasan baterai yang cepat dan akan lamban serta menjadi panas.
Kampanye adware dimulai Oktober lalu dan mencakup aplikasi yang dipromosikan sebagai perangkat lunak keamanan palsu, perangkat lunak VPN untuk penjelajahan yang aman, aplikasi dengan cheat dan kode game, aplikasi utilitas, tutorial palsu, YouTube/TikTok tanpa iklan, dan bahkan aplikasi Netflix palsu.
Penting untuk dicatat bahwa aplikasi ini tidak terdaftar di Google Play Store dan ditemukan di situs web toko aplikasi pihak ketiga yang ditemukan melalui Google Penelusuran yang menggunakan APK untuk memungkinkan pengguna melakukan sideload aplikasi berbahaya ini di ponsel Android mereka.
Saat mengunjungi situs web ini, pengguna dialihkan ke iklan atau diminta untuk mencari aplikasi yang mereka inginkan.
Situs tersebut dirancang untuk menginstal aplikasi melalui APK yang akhirnya menginfeksi ponsel pengguna dengan adware.
Bitdefender menulis, “Berdasarkan analisis, kampanye ini dirancang untuk secara agresif mendorong adware ke perangkat Android dengan tujuan mendorong pendapatan.
Namun, pelaku ancaman yang terlibat dapat dengan mudah mengubah taktik untuk mengalihkan pengguna ke jenis malware lain, seperti Trojan perbankan untuk mencuri.
Baca juga: Aplikasi Berbahaya Google Play Dijual di Darknet
