Sebelum resmi membeli Twitter, Elon Musk pernah melontarkan candaan di akun pribadinya tentang mengganti logo Twitter menggunakan logo Dogecoin.
Logo Dogecoin atau mata uang kripto (cryptocurrency) ini berlambang dengan meme anjing Shiba Inu.
Kala itu Elon mengunggah kicauan tentang prinsip kebebasan berbicara dan media sosial.
Dia juga bertanya kepada para pengikutnya, apakah mereka membutuhkan platform yang baru untuk bermedia sosial dengan bebas?
Salah satu pengikutnya dengan nama pengguna @WSBChairman menjawab agar Elon cukup membeli Twitter dan mengganti logonya dengan menggunakan logo Dogecoin.
Candaan ini pun langsung Elon jawab dengan berkata, “Haha, itu akan keren”.
Setelah berjalannya waktu dan Elon berhasil membeli Twitter, dia pun memenuhi candaan yang pernah dilontarkan pengikutnya.
Jejak percakapan tersebut pun kemudian diunggah ulang oleh Elon setelah mengganti logo Twitter dengan Dogecoin pada Senin malam waktu Amerika.
“Sesuai yang saya janjikan,” tulis Elon dalam kicauannya yang sudah mendapat lebih dari 17 ribu komentar, 49 ribu retweet, dan 490 ribu like.
Baca juga: Bukan Elon Musk, Nilai Aset Dogecoin Naik Berkat Game
Alasan Elon Musk Ganti Logo Twitter
Elon Musk memang tidak mengatakan secara gamblang alasannya mengubah logo Twitter menjadi logo Dogecoin.
Tetapi menurut sea.mashable.com, perubahan ini muncul bertepatan dengan laporan Elon yang ingin menghentikan gugatan kepada dirinya terkait manipulasi harga Dogecoin.
Bos Tesla ini memang sebagai seorang ‘influencer’ mata uang kripto, Dogecoin.
Pasalnya, kicauannya tentang mata uang digital ini sering mempengaruhi harga Doge.
Hal ini juga membuat Elon harus berhadapan dengan masalah hukum setelah mendapat gugatan US$ 258 miliar oleh seorang investor Dogecoin, Keith Johnson.
Gugatan tersebut telah dia layangkan pada pertengahan 2022 lalu di Pengadilan Kota Manhattan, New York, Amerika Serikat.
Dalam gugatannya tersebut, Keith Johnson mengaku jika dia kehilangan banyak uang setelah berinvestasi pada Dogecoin.
Dia pun menilai jika Elon yang telah ‘memanipulasi’ harga Dogecoin.
Sebagai warga Amerika Serikat yang telah berkecimpung dalam dunia Dogecoin sejak 2019, Johnson menuduh Elon hanya bermain-main dengan Dogecoin.
Pasalnya, Elon memang beberapa kali mempromosikan Dogecoin melalui kicauannya di Twitter dan membuat harganya menjadi melambung.
Salah satu contohnya adalah pada 2021 lalu, harga Dogecoin sempat naik 35 persen setelah Elon menuliskan beberapa kicauan mata uang kripto ini.
Harga Dogecoin pun melesat dari US$ 0,048356 menjadi US$ 0,065448 dalam 24 jam dan menjadi kenaikan tertinggi yang pernah aset kripto ini alami.
Hal tersebut membuat Johnson menilai Elon melakukan ‘Skema Piramida’ terhadap Dogecoin melalui internet.
Selain itu, aktivitas perdagangannya pun dicurigai dimanipulasi Elon dan perusahaannya, Twitter.
Bahkan, tak lama setelah Twitter mengganti logonya, harga Dogecoin kembali melambung dari US$ 0,07 menjadi US$ 0,10.
Baca juga: 5 HP Layar Lengkung Harga Termurah Tahun 2023, Bisa Langsung Beli di Sini