Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Studi: Ponsel Cina Xiaomi dan Realme Dipenuhi Spyware

BACA JUGA

Selular.ID – Sebuah studi baru menunjukkan pembuat smartphone Android Cina kelas atas mengumpulkan sejumlah data yang mengkhawatirkan.

China adalah pasar smartphone terbesar di dunia dan lebih dari 70 persen handset di negara tersebut menjalankan Android.

Dilansir dari Gizmodo, para peneliti dari University of Edinburgh dan Trinity College Dublin menemukan bahwa smartphone OnePlus, Xiaomi, dan Realme yang dijual di China mengirimkan sejumlah besar data ke berbagai pihak tanpa persetujuan pengguna.

Peneliti meneliti OnePlus 9R, Xiaomi Redmi Note 11, dan Realme Q3 Pro

Studi: Ponsel Cina OnePlus Xiaomi dan Realme Dipenuhi Spyware
Studi: Ponsel Cina OnePlus Xiaomi dan Realme Dipenuhi Spyware

Ponsel sudah diinstal sebelumnya dengan sejumlah besar aplikasi sistem dan vendor dengan hak istimewa berbahaya yang diaktifkan secara default.

Hal ini memungkinkan mereka untuk mengumpulkan dan mengirimkan informasi yang dapat diidentifikasi terkait dengan pengidentifikasi tetap perangkat, lokasi, profil pengguna, dan hubungan sosial pemilik.

Baca Juga: Lebih dari 1.000 Ponsel Android Terinfeksi Spyware Berbahaya PhoneSpy

Studi tersebut mengasumsikan bahwa pemiliknya adalah konsumen yang sadar privasi yang memilih keluar dari analitik dan tidak menggunakan penyimpanan cloud dan layanan pihak ketiga opsional.

Ponsel ini berpotensi mengirimkan informasi unik ke perangkat seperti:

  • pengidentifikasi perangkat seperti nomor IMEI dan alamat MAC
  • pengidentifikasi lokasi seperti koordinat GPS yang dapat mengungkapkan lokasi pengguna saat ini
  • pengaturan dan informasi yang terkait dengan pengguna seperti nomor telepon, pola penggunaan aplikasi, dan data kinerja aplikasi
  • data sosial seperti riwayat panggilan dan SMS serta nomor kontak

Pengguna tidak diberi tahu tentang transmisi data ini dan tidak ada cara untuk tidak ikut serta.

Baca Juga: Spyware Buatan Italia Bisa Menyusup ke iPhone dan Ponsel Android

Data ini dapat dengan mudah dianonimkan untuk mengidentifikasi seseorang dan digunakan untuk pelacakan.

Personally Identifiable Information (PII) dikirim ke vendor perangkat, operator jaringan China (terlepas dari apakah Anda memasukkan SIM), dan penyedia layanan seperti Baidu.

Analisis dilakukan pada perangkat seluler yang dijual di China yang menjalankan distribusi Android lokal, sehingga konsumen di pasar internasional tidak perlu khawatir.

Konsumen yang membeli perangkat mereka di China, seperti pebisnis dan pelajar, harus waspada, karena penelitian ini menemukan bahwa perilaku pengumpulan data tidak berubah bahkan setelah pengguna meninggalkan negara tersebut.

Baca Juga: Hati-Hati VPN Jebakan, Salah-Salah Malah Kena Spyware SandStrike

Studi juga menyebutkan perangkat Android versi China memiliki aplikasi pihak ketiga prainstal tiga hingga empat kali lebih banyak daripada versi internasional.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU