Selular.ID – Baru-baru Brad Smith, Presiden Microsoft pada 21 Februari 2023, menginformasikan bahwa Microsoft dan Nintendo baru saja melakukan kerjasama. Melalui cuitan di Twitter, Brad Smith telah mengkonfirmasi bahwa perusahaan telah menandatangani kontrak kerja sama selama 10 tahun dengan Nintendo.
Kontrak tersebut mencakup hadirnya game Call of Duty yang akan rilis di konsol Nintendo secara bersamaan dengan rilisnya game di platform Xbox, lengkap dengan seluruh fitur serta kontennya.
Tujuan kontrak tersebut dikatakan untuk memenuhi komitmen dalam membawa produk garapan Activision yang sempat diakuisisi oleh Microsoft ke lebih banyak platform.
Sehingga pengguna konsol Nintendo dapat menikmati pengalaman bermain Call of Duty layaknya pemain di konsol Xbox maupun PlayStation.
Call of Duty menjadi salah satu seri game terlaris sepanjang masa. Banyak apresiasi serta kritikan yang didapat tidak menghentikan franchise milik Activision tersebut terus menjadi sensasi di kalangan gamer.
Baca Juga:Alasan Call of Duty: Modern Warfare II Menggunakan Sistem SMS Protect Blizzard
Saat ini, game hadir di berbagai platform utama seperti PlayStation, Xbox dan PC.
Namun kini sepertinya game first person shooter (FPS) yang pertama kali rilis tahun 2003 tersebut akan lebih memperluas jangkauannya melalui kerja sama dengan Microsoft untuk menghadirkan game di platform gaming milik Nintendo.
Perjanjian kontrak antara Microsoft dengan Nintendo sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2022 lalu. Tak lama setelah akuisisi besar antara Microsoft dengan Activision Blizzard.
Brad Smith sudah merencanakan untuk memperluas akses bermain Call of Duty dan berbagai game lainnya melalui lebih banyak platform.
Beberapa bulan setelahnya, Microsoft pun mulai menawarkan kontrak kepada Nintendo demi menghadirkan Call of Duty di konsol Switch. Penawaran perjanjian tersebut dikonfirmasi langsung oleh Phil Spencer yang akan mulai dijalani setelah proses akuisisi perusahaan telah rampung.
Meski begitu, sayangnya proses akuisisi Microsoft dengan Activision Blizzard hingga kini masih belum sepenuhnya rampung.
Terdapat berbagai permasalahan rumit, terutama di pihak Sony yang menganggap Microsoft melakukan monopoli game Call of Duty yang diduga akan rilis secara eksklusif. Tak hanya Sony,
Baca Juga:Nintendo Switch Pro Bakal Meluncur, Ini Teknologi yang Diusung
Banyak pihak lainnya yang turut menentang akuisisi seperi Nvidia, Google hingga Uni Eropa. Sehingga untuk saat ini sepetinya belum dapat dipastikan kapan proses akuisisi akan rampung secara resmi.