Selular.ID – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menargetkan, Indonesia memiliki bursa kripto pada Juni 2023.
Ia mengaku, hal ini karena kehadiran bursa kripto telah banyak dinantikan oleh masyarakat. Banyak pihak yang terus mempertanyakan kelanjutan dari pendirian bursa kripto sebagai pusat perdagangan aset kripto di Indonesia.
“Bursa kripto juga mudah-mudahan sebelum Juni launching, bagaimana pun itu diperlukan,” Ujar Zulkifli yang dikutip dari berbagai sumber.
Ia mengatakan, pertumbuhan transaksi aset kripto cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Nilai transaksi pada 2022 memang turun menjadi sekitar Rp 200 triliun, namun pada tahun 2021 lalu nilai transaksi tembus hingga Rp 859 triliun.
Baca juga: Mau Investasi Kripto di Tahun 2023? Simak Dahulu Pendapat Para Pakar Ini
Sebelumnya, peluncuran bursa kripto yang terus mundur dari target yang sudah dijadwalkan. Semula, Bappebti menargetkan peluncuran bursa kripto pada akhir 2022. Namun, target itu tak terealisasikan.
Dalam enam bulan ke depan, pihaknya bakal fokus untuk fokus proses pendirian bursa kripto. Pasalnya, pengawasan terhadap aset kripto akan dialihkan dari semula di Bappebti Kemendag ke Otoritas Jasa Keuangan.
Kemendag hanya memiliki waktu enam bulan untuk menyusuk Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur detail proses pengalihan kewenangan tersebut.
Oleh sebab itu, diharapkan saat PP disusun, pendirian bursa kripto juga dapat direalisasikan sehingga proses pengalihan ke OJK dapat berjalan mulus.
Baca juga: Tips Aman Investasi Kripto, Milenial Perlu Tahu!
Zulhas juga menegaskan, jika dalam enam bulan bursa belum dapat berdiri, paling tidak sebelum berganti tahun keinginan itu sudah terealisasi.
“Saya harap nanti sebelum tahun berakhir, kita sudah bisa me-launching bursa kripto. Anak-anak muda selalu tanya, kapan, pak? Makanya saya berharap.” Kata dia.