Sebelumnya, GOTO belakangan ini menjadi sorotan banyak pihak.
Hal ini terkait dengan harga saham yang terus tertekan selama beberapa pekan terakhir.
Bahkan, sejak Senin (28/11/2022) pekan lalu, saham emiten teknologi itu terus menyentuh level auto reject bawah (ARB) setiap harinya.
Pada perdagangan Selasa (6/12/2022) kemarin, harga saham GOTO terkoreksi 6,50 persen ke Rp 115.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pergerakan harga saham merupakan refleksi dari mekanisme pasar.
Adapun tindakan bursa atas pergerakan harga saham suatu perusahaan tercatat akan ditentukan apabila terdapat indikasi ketidakwajaran dari pergerakan saham tersebut.
Bursa akan menindaklanjuti jika terdapat indikasi tidak wajar atas pergerakan saham dengan meminta penjelasan hingga suspensi saham atau penghentian perdagangan saham.
“Apabila terdapat indikasi tersebut, Bursa dapat menindaklanjuti dengan menyampaikan permintaan penjelasan bahkan melakukan suspensi saham,” kata dia, Senin (5/12/2022).
Baca juga: Kilas Balik GoTo: Awal Tahun Dapat Rp15,8 T Usai IPO, Akhir Tahun PHK Ribuan Karyawan