Selular.ID – Bagi para UMKM wajib perhatikan hal ini jika menggunakan perangkat lunak atau software bajakan.
Laporan Kaspersky terbaru mengungkapkan 17% perusahaan di Indonesia yang memiliki 50 hingga 999 karyawan menggunakan alternatif perangkat lunak bisnis bajakan.
Tujuannya tentu saja untuk mengurangi pengeluaran di bidang teknologi informatika atau TI.
Selain itu, untuk jenis usaha berskala kecil (UMKM) atau kurang dari 50 karyawan, 4% di Indonesia mengambil langkah tersebut.
TONTON JUGA:
Tindakan ini dapat secara serius mempengaruhi keamanan siber perusahaan.
Bisa jadi ada yang mendistribusikan file berbahaya dengan kedok perangkat lunak yang paling banyak perusahaan gunakan.
Baca juga: Dampak UMKM dengan Penetrasi Ekonomi Digital Di Indonesia
Menurut Kaspersky Security Network (KSN), hanya dalam waktu delapan jam sebanyak 9.685 pengguna telah terpapar malware dan perangkat lunak berbahaya.
Biasanya menyamar sebagai produk perangkat lunak paling populer untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Secara umum, 4.525 file unik yang berbahaya yang tersebar melalui perangkat lunak milik UMKM, yang statusnya tidak resmi (termasuk bajakan).
Studi Kaspersky bertujuan untuk mengeksplorasi taktik manajemen krisis mana yang paling berhasil dari para pemimpin bisnis.
Lalu bagaimana langkah yang mereka ambil dapat secara serius memengaruhi ketahanan dunia maya perusahaan.
Langkah-langkah aman seperti mencari kontraktor dengan biaya terjangkau dan mengadopsi alternatif gratis dari perangkat lunak biasa menjadi pilihan paling populer di kalangan responden.
Pilihan tersebut masing-masing memperoleh persentase 41% dan 32%.
Tetapi 10% pengusaha di Indonesia akan mengganti perangkat lunak mereka dengan versi bajakan untuk memangkas biaya.
Jenis program yang menurut responden dapat mereka ganti dengan salinan bajakan, mayoritas memilih perangkat lunak untuk manajemen proyek, pemasaran, dan penjualan.
Tips hindari perangkat lunak bajakan
Baca juga: 10 Aplikasi di App Store Yang Dapat Mengganggu Perangkat Anda, Berbahayakah ?