Jelas bahwa iPhone membuat Nokia kelabakan, tapi permasalahannya bukan hanya itu.
Tersangka utama penyebab Nokia bangkrut bukan iPhone melainkan diri mereka sendiri.
Realitasnya, Nokia masih perkasa sampai beberapa tahun setelah iPhone meluncur.
iPhone baru berhasil melampaui penjualan ponsel Nokia pada tahun 2011 atau 3,5 tahun kemudian.
Mengutip Quartz, penjualan smartphone Nokia mencapai puncaknya dengan 103 juta unit terjual di tahun 2010.
Pada saat itu, iPhone sudah eksis selama 3 tahun.
Dengan kata lain, Nokia sebenarnya punya waktu lumayan panjang untuk melawan iPhone dan menjaga posisinya sebagai raja ponsel dunia.
Pada waktu itu, Nokia juga masih unggul mutlak dari pada Apple dengan iPhone dalam berbagai hal.
Jaringan Distribusi Menggurita
Nokia punya jaringan distribusi yang menggurita di seluruh dunia dan menjalin hubungan baik dengan ratusan operator.
Walau kalah dari sisi software, Nokia unggul dalam bidang kamera misalnya, di mana jepretan dari ponsel kelas atasnya superior pada zamannya.
Akan tetapi waktu yang panjang itu tidak Nokia manfaatkan, khususnya dalam masalah software.
Symbian yang mereka andalkan sudah usang dan Nokia tidak cekatan beralih ke OS lain.
Banyak yang menilai jika saja pada waktu itu Nokia langsung mencoba memakai Android, nasib mereka bisa jauh berbeda.
Tapi pada akhirnya, Nokia merengkuh Windows Phone dan berakhir tragis.
Mantan Chairman Nokia, Risto Siilasma pernah menyatakan bahwa jika sebuah perusahaan begitu besar dan bisa jatuh begitu parah seperti Nokia, pasti ada yang salah dengan manajemennya.
“Jika sebuah perusahaan adalah yang terbesar di dunia, dengan banyak uang dan investasi besar dalam riset dan pengembangan dan kalah dari kompetitor, satu-satunya penjelasan adalah ada masalah dengan manajemennya,” kata dia.
Baca juga: Melongok Sejarah Smartphone Layar Lipat, Siapa Sangka Nokia Pencetusnya