Selular.ID – Kemampuan dua mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bisa jadi lampaui hacker Bjorka.
Tidak hanya lampaui Bjorka, dua mahasiswa Unair Surabaya ini harus berurusan dengan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat, FBI.
Dua mahasiswa Unair yang membuat FBI geleng-geleng kepala bernama Eko Mangku Cipto dan Harianto Rantesalu.
Cipto dan Rantesalu berhasil mengungkap kasus yang begitu pelik terkait kasus DMV Website Scampage milik pemerintah Amerika Serikat.
TONTON JUGA:
Kasus ini berawal dari seorang scammer yang memalsukan website pemerintah Amerika terkait Pandemic Unemployment Assistance.
Sang scammer membuat informasi bohong dalam website tersebut untuk mendapatkan data pribadi warga Amerika Serikat.
Baca juga: Identitas Hacker Bjorka Terungkap, Berbeda dari Penelusuran BSSN
Dalam website tersebut, si scammer menyebut pemerintah Amerika Serikat akan memberikan bantuan sebesar 2.000 USD bagi pengangguran di negara tersebut.
Para warga Amerika Serikat yang masih menganggur tentu saja harus mengisi data pribadi dalam laman si scammer.
Dari data yang scammer dapatkan, dia menjual lagi data tersebut sebesar 100 USD per data.
Kedua mahasiswa Unair ini berhasil memecahkan masalah dan menemukan sosok scammer.
Baca juga: Bukan Hanya iPhone, Tapi Semua Aksesoris Apple Akan Menggunakan Port USB-C
FBI juga telah menangkap dan menahan si scammer yang membuat ulah tersebut.
Keberhasilan keduanya juga ramai orang bicarakan di media sosial.
Bahkan keduanya mendapat undangan ke markas FBI di Ohio, Amerika Serikat, untuk mengajari trik mereka mengungkap kasus itu.
Prestasi mahasiswa Magister Kajian Ilmu Kepolisian Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga tersebut ada di laman pasca.unair.ac.id dan akun Facebook Unair.
Baca juga: Daftar Handphone yang Tidak Bisa Jalankan Aplikasi WhatsApp Akhir Bulan Ini
