Selular.ID – Beredar kabar bahwa Elon Musk dan twitter kembali jalin hubungan, tujuannya masih sama yaitu upaya membeli saham perusahaan.
Padahal drama hukum antara Elon Musk dengan twitter terjadi selama berbulan-bulan, Kedua belah pihak akan diadili akhir bulan ini ketika Twitter berusaha memaksa Musk untuk mempertahankan akhir perjanjiannya.
Sedangkan Musk, mengklaim Twitter telah menyesatkannya tentang jumlah bot di platform. Membuat Pendiri Tesla ini mundur dari perjanjian aslinya untuk membeli perusahaan seharga $ 44 miliar.
Baca Juga: Berubah Pikiran, Elon Musk Kembali Ingin Membeli Twitter
Tetapi Pria tersebut, tiba-tiba berbalik arah pada hari Selasa (04/10), mengatakan kepada Twitter bahwa dia akan bersedia untuk melanjutkan dengan ketentuan asli dari kesepakatan tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh pengacara Musk, mengatakan, akan melanjutkan kesepakatan yang pertama kali dibuat pada bulan April jika Pengadilan Kanselir Delaware bisa ditunda.
“Kami menulis untuk memberi tahu Anda bahwa Para Pihak Musk bermaksud untuk melanjutkan penutupan transaksi yang dimaksud oleh Perjanjian Penggabungan 25 April 2022, dengan syarat dan tunduk pada ketentuan yang ditetapkan di dalamnya,” bunyi pemberitahuan dari Pihak Elon Musk.
Beredar kabar bahwa Twitter telah menyetujui (lagi) proposal Elon Musk untuk membeli perusahaan seharga $ 54,20 per saham.
Baca Juga: Elon Musk Perkenalkan Robot Humanoidnya Pada Khalayak, Ancaman Bagi Manusiakah ?
Dalam sebuah pernyataan, Perusahaan sosial media tersebut telah mengkonfirmasi telah menerima surat Musk. Belum jelas kapan akuisisi benar-benar bisa ditutup.
Pemegang saham Twitter telah memilih untuk menyetujui kesepakatan itu, tetapi kedua belah pihak sekarang juga harus menunggu tanggapan dari Pengadilan Kanser Delaware.
Musk, yang mengatakan bahwa dia bermaksud menjadikan Twitter pribadi, pada akhirnya dapat membawa perubahan dramatis ke Twitter.
Buying Twitter is an accelerant to creating X, the everything app
— Elon Musk (@elonmusk) October 4, 2022
Dia secara terbuka mempertimbangkan tentang membuka sumber algoritme situs dan mengambil pendekatan yang lebih longgar untuk moderasi konten.
Dalam pesan kepada CEO Parag Agrawal, yang dipublikasikan minggu lalu, dia juga menyatakan bahwa dia ingin longgarkan peraturan.
“melonggarkan larangan permanen, kecuali untuk akun spam dan yang secara eksplisit menganjurkan kekerasan.” ucap Agrawal.
Baca Juga: Twitter Diam-Diam Rilis Fitur Baru Hanya Untuk Pengguna Berbayar