Selular.ID – Telah terungkap jenis Trojan baru, yang menargetkan mobile banking Pengguna smartphone iOS dan Android di wilayah Asia Pasifik.
Temuan tersebut didapatkan oleh perusahaan keamanan siber global, Kaspersky, bahwa Trojan bernama Anubis memberikan kombinasi mobile banking dengan fungsionalitas ransomware.
Saat ini kenyataanya manusia saat ini tidak dapat hidup tanpa perangkat seluler, namun masalah keamanan terus terjadi seperti malware terbaru yang menargetkan pengguna iOS dan Android di wilayah Asia Pasifik.
Baca Juga: Siber Polri: Smartphone Chipset MediaTek Keamanannya Kritis
Perlu diketahui, Trojan mobile banking salah satu yang paling berbahaya di dunia malware.
Suguru Ishimaru, Peneliti Malware Senior untuk Tim Riset dan Analisis Global (GReAT) di Kaspersky, menyampaikan bagaimana upaya Anubis untuk menggangu layanan mobile banking.
“Anubis dikenal karena membahayakan ratusan nasabah bank per kampanye, membuktikan bahwa itu adalah salah satu malware paling aktif yang menargetkan pengguna Android saat ini.” Pungkas Ishimaru
Jenis ancaman ini mencuri uang dari rekening bank pengguna ponsel biasanya dengan cara samarkan Trojan sebagai aplikasi resmi untuk memikat orang agar menginstal malware.
Anubis adalah Trojan mobile banking yang menargetkan pengguna Android sejak 2017.
Kampanyenya di seluruh dunia menargetkan pengguna dari Rusia, Turki, India, Cina, Kolombia, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, Denmark, dan Vietnam.
Baca Juga: Kaspersky: Penjahat Siber Gali Informasi Sistem Perusahaan dari Dark Web
Menurut statistik terbaru Kaspersky pada kuartal kedua tahun 2022. Dalam periode ini, satu dari 10 (10,48%) pengguna unik Kaspersky secara global yang mengalami ancaman perbankan telah berhadapan dengan Trojan Anubis.
Infeksi awal dilakukan melalui berbagai cara – aplikasi yang tampak resmi dan bereputasi tinggi tetapi berbahaya tersedia di Google Play, smishing (pesan phishing yang dikirim melalui SMS), dan malware Bian, Trojan mobile banking lainnya.
Setelah masuk, bankir seluler terkenal ini dapat melakukan pengambilalihan perangkat secara lengkap.
Dengan mencuri informasi dan identitas pribadi, mengakses pesan pribadi dan kredensial masuk, merekam suara, meminta GPS, menonaktifkan play protect, mengunci layar perangkat, dan masih banyak lagi.
“Temuan terbaru kami menunjukkan bahwa penjahat dunia maya di balik ancaman ini telah mulai menerapkan fungsionalitas ransom.” Imbuhnya
“Jika modifikasi ini terbukti berhasil, kemungkinan kelompok berbahaya lainnya
akan menyalin teknik yang sama untuk mencuri data dan menyandera perangkat. Akibatnya, akan lebih banyak serangan semacam itu di Asia Pasifik karena motivasi finansial yang kuat dari para penjahat dunia maya,” Tegasnya