Selular.ID – BBM naik pada (03/09), pelayanan jasa transportasi swasta sempat dinilai akan ada penyesuaian harga. Namun, langsung direspon oleh beberapa pihak terkait.
Respon terkait dampak dari harga BBM naik yang berpengaruh pada harga argo/tarif perjalanan para penyedia jasa trasportasi.
Hal tersebut langsung ditanggapi beberapa pelayanan transportasi seperti Grab dan Blue Bird.
Baca Juga: BBM Naik, INDEF: Industri Tekno Ikut Kesulitan, Susah Memihak Konsumen Jika Inflasi Tinggi
Tirza Munusamy, Director of Central Public Affairs Grab Indonesia, menyampaikan kebijakan Grab Indonesia setelah keputusan BBM naik dari pemerintah kepada tarif ojek online.
“Saat ini (03/09), tarif Grab masih sama dan kami masih berkoodinasi dengan pemerintah terkait untuk arahan lebih lanjut.” ungkap Tirza.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono menyampaikan, bahwa lebih optimis bahwa sekto transportasi akan positf hingg akhir tahun meski sudah ada kebijakan BBM Naik.
Baca Juga: Ramuan Mujarab Transformasi Digital Ala Bluebird, Ada di Kemudahan, Kenyamanan dan Keamanan Pengguna
“Melewati berbagai tantangan sepanjang perjalanan Bluebird melayani masyarakat Indonesia selama lebih dari 50 tahun, kami optimis pertumbuhan sektor transportasi darat tetap positif hingga akhir tahun, di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu bahkan kenaikan BBM di dalam negeri.” Ujar Sigit.
Ia menambahkan “Hal ini sejalan dengan berbagai langkah dan kebijakan yang diambil Pemerintah sehingga kondisi pasar segera membaik, stabilitas ekonomi tetap terjaga dan Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan nasional yang dicanangkan.”
Tapi Bluebird saat ini tengah merampungkan skenario perhitungan tarif taksi yang baru dan kami akan mengumumkan kebijakan tarif baru dalam beberapa waktu ke depan.
Maka perusahaan memastikan kebijakan yang diambil oleh perseroan akan memperhatikan prinsip kehati-hatian dengan mempertimbangkan daya beli konsumen.
Blue Bird juga memiliki cara untuk mewujudkan visi di industri transportasi dengan mengurangi emisi karbon dan gas buang operasional Perseroan sebesar 50% pada tahun 2030.
Baca Juga: Simak Tarif Ojol Terbaru dari Grab dan Gojek, Sudah Mulai Berlaku?
