Selular.ID – Hasil riset mengungkap bahwa pengalaman menghibur saat melakukan pembelian (Shoppertainment) punya peluang pasar yang cuan besar.
Data tersebut diungkap dalam riset bertajuk “Shoppertainment: APAC’s Trillion-Dollar Opportunity”, dimana para responden tersebar di seluruh pasar Asia Pasifik, termasuk Indonesia, Thailand, Vietnam, Australia, Korea Selatan, dan Jepang.
Bertujuan beri wawasan bagi brand tentang pengaruh teknologi terhadap perilaku belanja konsumen.
Dengan membutuhkan pengalaman menghibur saat mereka memilih produk ataupun melakukan pembelian, atau yang biasa disebut Shoppertainment.
Adapun Shoppertainment sendiri merupakan pendekatan penjualan dan promosi yang berbasis konten digitan dan menggabungkan unsur hiburan serta edukasi.
Baca Juga: Survei: Rata-rata Orang Indonesia Punya 3 Perangkat USB, Permintaan Type-C Meningkat
Pendekatan ini menciptakan cara yang menarik bagi brand untuk mengubah interaksi mereka dengan konsumen melalui format “video-first, sound-on“.
Menurut survei dari TikTok dan BCG ini, pendekatan shoppertainment ini memberikan pengaruh pada pertumbuhan brand, tepatnya sebesar 63%, terutama di Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan.
“Shoppertainment menggabungkan konten, culture, dan kegiatan penjualan dengan cara yang mulus. Dengan begitu, brand dapat berinteraksi dengan audiens selama berbelanja, tanpa terlalu ‘berjualan’ secara terang-terangan.” kata Sam Singh, Vice President of Global Business Solutions, TikTok APAC.
Ia menambahkan, “Brand pun akhirnya mampu menyentuh kebutuhan fungsional dan emosional pelanggan, sehingga bisa tercipta hubungan yang lebih kuat dan lebih lama,”
Studi ini mengungkapkan bahwa konsumen di Asia Pasifik mengharapkan brand untuk fokus pada hiburan, sebelum memberikan informasi produk dan langkah untuk membelinya.
Hal ini dilakukan untuk mengajak konsumen beralih dari tahap awareness ke tahap desire, dan akhirnya maju ke tahap conversion—secara mulus.
Baca Juga: tSurvey Platform Survei Digital Telkomsel Janjikan Cepat, dan Akurat
Kesenangan dan hiburan: 81% responden mengharapkan konten bercerita dan pendidikan, sementara 76% responden mengaku tertarik pada format video-first.
Konten tersebut dapat dibuat oleh influencer dan kolaborasi brand yang ditampilkan melalui TV belanja atau livestreamdan dibalut unsur komedi.
Kredibel dan asli: 71% responden menemukan bahwa orisinalitas atau authenticity penting dalam membuat konten menarik.
Para brand dapat menciptakan sentimen brand yang autentik, dengan ulasan yang kredibel dan percakapan komunitas yang terbuka dan menarik, yang dapat menginspirasi komunitas melalui ulasan produk atau video unboxing.
Inspirasi dan kesenangan: 71% responden mengharapkan brand tidak memaksakan pengambilan keputusan saat berinteraksi dengan konsumen.
Para brand harus memastikan kontennya bisa sesuai dengan minat dan hobi target konsumen, sehingga konsumen menimbulkan perasaan bahagia atau membangkitkan kenangan yang positif.
Tren dan komunitas: 65% responden ingin melihat saran dan rekomendasi tepercaya tentang brand online.
Penting untuk menyertakan suara pakar komunitas yang kredibel dan tepercaya, sehingga obrolan ini pun bisa diteruskan oleh pengguna kepada teman dan pengguna lainnya.
Indonesia sendiri, konsumen terbuka untuk mengadopsi shoppertainment sebagai bagian dari kegiatan belanja mereka.
Sebanyak 83% dari responden Indonesia menyatakan bahwa mereka menonton video sebelum akhirnya membeli produk tersebut.
Selain itu, konten video mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli kategori fesyen, kecantikan, dan elektronik mencapai lebih dari 50%.