Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Pendapatan Vendor Jaringan Dari RAN Anjlok, Imbas Inflasi Tinggi dan Terganggunya Rantai Pasokan

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Lembaga riset telekomunikasi terkemuka, Dell’Oro Group mengungkapkan pendapatan peralatan infrastruktur RAN atau jaringan radio akses (Radio Access Network) turun pada Q2-2022.

Penurunan itu menandai kontraksi tahun-ke-tahun pertama dalam lebih dari dua tahun dan kuartal ketiga berturut-turut di bawah ekspektasi.

Seperti dilansir dari laman Mobile World Live, VP Dell’Oro Group Stefan Pongratz mengatakan bahwa performa yang buruk itu disebabkan oleh perkembangan pasar di beberapa bagian wilayah APAC (Asia Pasifik), tidak termasuk China.

“Ini dikombinasikan dengan keluarnya pemasok di Rusia dan dolar AS yang lebih kuat sudah cukup untuk membalikkan arah”.

Sementara pergeseran itu tidak mengejutkan, Pongratz mencatat bahwa itu bergerak sedikit lebih cepat ke sisi negatif daripada yang dia duga sebelumnya.

Dell’Oro Group menyarankan dampak dari memburuknya kondisi makro, tingkat inflasi yang tinggi, dan gangguan rantai pasokan terbatas selama kuartal tersebut.

Turunnya pendapatan RAN membuat persaingan antar vendor semakin, di tengah kondisi pasar yang tidak kondusif. Lima pemasok RAN ​​teratas adalah Huawei, Ericsson, Nokia, ZTE dan Samsung.

Baca Juga: Ada Peran Huawei Di Balik Peluncuran 5G Indosat Ooredoo

Ericsson memimpin di dunia tidak termasuk China dengan pangsa pendapatan 39 persen. Sementara Huawei dan ZTE menduduki puncak tabel di pasar domestik mereka.

Secara keseluruhan, Dell’Oro mengungkapkan, hingga Q3-2021, Huawei mampu menggamit 29% pangsa pasar, meski pun perusahaan masih didera sanksi dari AS.

Dua vendor asal Skandinavia, Nokia dan Ericsson masing-masing memiliki pangsa sekitar 15% dari total pendapatan. Sekitar 20% lainnya diambil oleh ZTE (11%), Cisco (6%), Samsung (3%) dan Ciena (3%).

Pongratz menyatakan bahwa momentum RAN yang lebih lambat bukanlah indikator bahwa siklus pengembangan 5G telah berakhir, melainkan mempertahankan pandangannya bahwa penerapan membutuhkan waktu lebih lama daripada siklus teknologi sebelumnya.

Meskipun angka RAN triwulanan dan pendapatan semester pertama di bawah ekspektasi, perusahaan memperkirakan pertumbuhan tahun kelima berturut-turut pada 2022.

Baca Juga: Indosat Ooredoo Uji Coba Lapangan OpenRAN di Wilayah Maluku  

Sekilas Tentang RAN

RAN atau jaringan radio akses, adalah komponen utama dari sistem telekomunikasi nirkabel yang menghubungkan perangkat individu ke bagian lain dari jaringan melalui link radio.

RAN menghubungkan peralatan pengguna, seperti ponsel, komputer atau mesin yang dikendalikan dari jarak jauh, melalui koneksi backhaul serat atau nirkabel. Tautan itu menuju ke jaringan inti, yang mengelola informasi pelanggan, lokasi, dan lainnya.

RAN, yang kadang-kadang juga disebut jaringan akses, adalah elemen radio dari jaringan selular. Jaringan selular terdiri dari area daratan yang disebut sel. Sebuah sel dilayani oleh setidaknya satu radio transceiver, meskipun standar biasanya tiga untuk situs sel.

Sejalan dengan berkembangnya teknologi mobile, RAN telah berevolusi dari generasi pertama (1G) ke generasi kelima (5G) jaringan selular.

Saat teknologi generasi keempat (4G) berkembang di tahun 2000-an, Proyek Kemitraan Generasi ke-3 memperkenalkan RAN Long-Term Evolution (LTE), dan jaringan akses radio dan jaringan inti berubah secara signifikan.

Dengan 4G, konektivitas sistem untuk pertama kalinya didasarkan pada Internet Protocol (IP), menggantikan jaringan berbasis sirkuit sebelumnya.

Baca Juga: Smartfren Percayakan Transformasi Bisnisnya ke Cisco

Sekarang, dengan LTE Advanced dan 5G, peningkatan datang dalam bentuk RAN ​​terpusat, juga disebut cloud RAN (C-RAN), dan beberapa susunan antena, seperti beberapa input, beberapa output (MIMO).

Sejak jaringan selular pertama diperkenalkan, kemampuan RAN telah diperluas untuk mencakup panggilan suara, pesan teks, dan streaming video dan audio.

Jenis perangkat pengguna yang menggunakan jaringan ini meningkat drastis, termasuk semua jenis kendaraan, drone, dan perangkat internet of things (IoT).

Komponen RAN termasuk stasiun pangkalan dan antena yang mencakup wilayah tertentu, tergantung pada kapasitasnya. Chip silikon di jaringan inti dan peralatan pengguna menyediakan fungsionalitas RAN.

Baca Juga: Terapkan Teknologi Open RAN, Telkomsel Dukung Komunitas dan Pengembang Lokal

Dari sisi elemen, RAN terdiri dari tiga elemen penting. Yaitu, antena, radio, dan BBU (Baseband Unit).

Antena mengubah sinyal listrik menjadi gelombang radio.

Radio mengubah informasi digital menjadi sinyal yang dapat dikirim secara nirkabel dan memastikan bahwa transmisi berada pada pita frekuensi yang benar dengan tingkat daya yang tepat.

Sedangkan BBU atau Unit Pita Dasar menyediakan serangkaian fungsi pemrosesan sinyal yang memungkinkan komunikasi nirkabel.

Baseband tradisional menggunakan elektronik khusus yang dikombinasikan dengan beberapa baris kode untuk mengaktifkan komunikasi nirkabel, biasanya menggunakan spektrum radio berlisensi.

Baca Juga: XL Axiata Uji Coba Open RAN ke Jaringan Eksisting di Ambon

Pemrosesan BBU mendeteksi kesalahan, mengamankan sinyal nirkabel dan memastikan bahwa sumber daya nirkabel digunakan secara efektif.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU