Selular.ID – Zoom mengumumkan laporan terbaru mengenai pentingnya institusi-institusi pendidikan di wilayah Asia Pasifik memprioritaskan perkembangan profesional para tenaga pendidik, khususnya dalam hal pemanfaatan teknologi untuk mengajar.
Laporan ini juga menunjukkan bagaimana platform digital menjawab dua kebutuhan yang membantu meningkatkan kualitas pengalaman pelatihan bagi tenaga pendidik.
Hal ini termasuk memindahkan pelatihan ke kanal-kanal online agar mudah diakses oleh tenaga pendidik yang memiliki waktu terbatas, serta membawa pelatihan ke dalam ruang kelas, di mana rekaman kelas dapat terus dipantau untuk memberikan umpan balik terhadap pengajar.
Baca Juga: Zoom Meeting dan Zoom Webinar Hadir Dengan Dukungan Bahasa Indonesia
Solusi ini lahir sebagai respon terhadap gaya belajar mengajar tradisional di kelas secara offline yang semakin sulit dilakukan.
Dunia pendidikan harus berkembang pesat secara luas untuk meminimalisasi gangguan belajar bagi jutaan pelajar di dunia.
Di balik layar, tenaga pendidik dan administrator perlu bekerja lebih keras untuk mendigitalisasi kurikulum dan menyesuaikan kerangka pendekatan cara mengajar dengan realita baru di dunia pendidikan.
Meski kelas offline kembali berjalan, banyak sekolah di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, kini tetap menerapkan gaya belajar hybrid.
Hal ini mengungkap bagaimana pelajaran penting yang diambil selama pandemi akan menjadi panduan kunci menuju inovasi pendidikan di wilayah ini.
Baca Juga: Kini Zoom Hadirkan Enkripsi Ujung-ke-Ujung Layanan Zoom Phone
Laporan yang diumumkan dalam acara tahunan Zoom APAC Education Summit, menyatukan pelajaran-pelajaran penting dari transisi ke gaya belajar online selama pandemi, serta rekomendasi yang dapat membantu tenaga pendidik dan administrator dalam membentuk masa depan pendidikan hybrid.
Riset ini dilakukan oleh Intelligence Business Research Services (IBRS) dan diselenggarakan oleh Zoom.
Melalui pendekatan kualitatif, laporan ini ingin membuka wawasan mengenai dampak yang jarang didiskusikan terhadap tenaga pendidik dan administrator di wilayah ini, dengan mengambil masukan dari pemangku kepentingan seperti guru, pimpinan di bidang kurikulum, pimpinan di bidang teknologi dan inovasi, serta jajaran pimpinan universitas.
“Pandemi telah mendemonstrasikan fleksibilitas yang sangat besar dalam sektor pendidikan kita, yang meliputi betapa cepatnya institusi beralih ke perangkat digital untuk memberikan pengalaman belajar yang konsisten dan dapat diakses oleh para pelajar,” ucap Dr. Joe Sweeney, IBRS Advisor.
“Untuk membantu para tenaga pendidik dalam mengatur gaya belajar yang senantiasa berubah, penting untuk mengintegrasikan berbagai platform dan solusi digital ke dalam sebuah ekosistem kohesif yang dapat mengakomodasi pembelajaran secara langsung maupun virtual.”
“Zoom percaya bahwa pendidikan harus dapat diakses oleh semua orang,” kata Ricky Kapur, Head of APAC, Zoom.
“Hal ini juga berarti mendukung tenaga pendidik dengan platform teknologi yang sesuai, sekaligusmenavigasi masa depan dunia pendidikan di lingkup pasca-pandemi, yang mungkin berbeda-beda untuk setiap institus,” lanjut Ricky.
“Sebagaimana ditunjukkan dalam laporan kami Bersama IBRS, teknologi komunikasi sangat penting untuk memudahkan tenaga pendidik dalam memberikan instruksi jarak jauh dengan lebih efektif, bermakna dan dengan cara yang membuat para pelajar merasa lebih terlibat,” tutup Ricky.
Halaman berikutnya
Beberapa laporan penting dari penemuan Zoom…