Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Gerakan “No More Ransom” Selama 6 Tahun Sudah Bantu 1,5 juta korban Ransomware

BACA JUGA

Selular.ID – Gerakan bertajuk “No More Ransom” yang dibangun oleh beberapa lembaga keamanan, merayakan hari jadi ke 6 tahun dan berikut hasil kerjanya.

kelompok insiatif dari gabungan European Cybercrime Centre Europol, Unit Kejahatan Teknologi Tinggi Nasional dari kepolisian Belanda dan McAfee, sukses membantu keamanan internet.

Sejak diluncurkan pada 26 Juli 6 tahun lalu, berkembang dari empat mitra menjadi 188 dan telah menyumbangkan 136 alat dekripsi yang mencakup 165 keluarga ransomware.

Dengan demikian, ini telah membantu lebih dari 1,5 juta orang di dunia dalam mendekripsi perangkat mereka– dengan proyek yang tersedia dalam 37 bahasa.

Ransomware adalah cara efektif untuk mendapatkan uang dari para korban dan tetap menjadi salah satu masalah keamanan siber terbesar. Hanya dalam tiga bulan pertama tahun 2022, lebih dari 74.000 pengguna unik ditemukan telah terkena jenis ancaman ini – dan semua serangan tersebut berhasil dideteksi.” Kata kata Jornt van der
Weil, peneliti keamanan di Tim Riset dan Analisis Global  Kaspersky.

Baca Juga: Laporan: Bahaya Ransomware Serang 66% dari 5600 Perusahaan Dunia

Di Asia Tenggara (SEA), proyek ini telah membantu hampir 30.000 korban ransomware dari Juli tahun lalu hingga akhir Juni 2022.

Khususnya di Indonesia, sebanyak 7685 pengguna terkena ransomware terbantu dan sebanyak 685 alat dekripsi Kaspersky diunduh dari Juli 2021 hingga Juni 2022.

Pastinya ada Indonesia,Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand, dan Vietnam geografis pengguna di Asia Tenggara yang mengunduh alat deskripsi

Jumlah pengguna terbanyak yang memanfaatkan alat dekripsi ransomware gratis
pengguna Kaspersky Tools yang telah diunduh dari periode Juli 2021 hingga Juni 2022.

“Fenomena tersebut telah menyebabkan peningkatan kecenderungan untuk membantu inisiatif ini, dan saya sangat senang bahwa kami dapat membantu orang dan perusahaan dalam memulihkan aset digital mereka, tanpa membayar penyerang. ” Tambahnya

“Dengan cara ini, kami menyerang para pelaku kejahatan siber di tempat yang menyakitkan yaitu model bisnis mereka karena pengguna tidak lagi dipaksa membayar untuk mendekripsi data mereka. Kami akan terus memerangi ransomware dengan para mitra kami yang ada dan yang akan datang,”  Imbuhnya

Baca Juga: Telkom Sumbang Perangkat Komputer dukung Digitalisasi Pendidikan SLBN Pangkalpinang

Dalam hal terkait jumlah alat dekripsi Kaspersky yang diunduh, Vietnam mencatat unduhan terbanyak di Asia Tenggara diikuti oleh Indonesia dan Thailand.

Ransomware mengenkripsi informasi berharga yang tersimpan di komputer korban dengan cara menginfeksi mereka menggunakan situs web yang mencurigakan dan tidak aman, unduhan perangkat lunak, lampiran berbahaya, dan melalui serangan RDP.

Hingga mengeksploitasi server yang rentan terhadap internet. Pelaku kejahatan siber kemudian meminta uang tebusan dari korban, berjanji untuk mengembalikan
data terenkripsi mereka sebagai imbalan.

Baca Juga: Laporan: Bahaya Ransomware Serang 66% dari 5600 Perusahaan Dunia

Pusat Kejahatan Dunia Siber Eropa, Kaspersky, dan mitra lainnya bersama-sama menciptakan inisiatif No More Ransom pada tahun 2016.

Di situs web resmi, para partisipan dapat mempublikasikan alat dekripsi, pedoman, dan instruksi tentang cara melaporkan kejahatan dunia maya di mana pun itu terjadi.

Alat dan materi ini telah membantu korban dari 165 keluarga ransomware mendapatkan kembali data mereka tanpa pembayaran apa pun.

Selain alat dekripsi, proyek ini juga bertujuan untuk menyebarkan informasi tentang cara kerja ransomware dan tindakan apa yang dapat diambil untuk mencegah infeksi.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU