Selular.ID – Amar Bank melaporkan pertumbuhan dan kinerja yang positif di tahun 2021, sekaligus memaparkan strategi bisnis 2022 setelah Amar Bank gandeng Investree membeli 10,9% sahamnya.
Dalam Virtual Public Expose 2022 baru-baru ini Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank menjelaskan, pandemi Covid-19 menjadi momentum percepatan transformasi digital khususnya di sektor keuangan dan perbankan yang terus meningkat hingga saat ini.
Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum terlayani oleh layanan keuangan.
Pada September 2020, Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa 91,3 juta orang masih belum tersentuh oleh lembaga keuangan atau layanan perbankan meskipun industri perbankan digital berkembang pesat dan semakin mudah diakses.
Selain itu, sebanyak 62,9 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) belum terlayani oleh lembaga keuangan dan perbankan.
Sehingga menurut Vishal, kemitraan strategis dengan Investree akan menghadirkan keahlian dan memperluas akses ke potensi UMKM Indonesia yang luas. Dengan menjadi bagian dari pemegang saham Amar.
Baca Juga: Melalui Tunaiku, Amar Bank Kedepankan Kolaborasi dalam Layanan Fintech
Investree sebagai salah satu platform P2P lending terbesar di Indonesia akan bersinergi dalam hal bisnis lending yang akan menguntungkan Amar Bank.
“Kami juga terus mengembangkan infrastruktur TI dan memperluas ekosistem digital untuk memperkuat dua produk unggulan kami, Tunaiku dan Senyumku, yang akan membantu kami meningkatkan inklusi keuangan bagi mereka yang unbanked dan underserved, termasuk UMKM,” ungkap Vishal.
Pada tahun 2022, Amar Bank akan fokus pada penguatan permodalan, perluasan ekosistem digital, dan peningkatan kapabilitas layanan keuangan digital untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Strategi pertama Amar Bank adalah menambah modal untuk memenuhi kebutuhan modal inti sebesar Rp 3 Triliun dari OJK. Hal tersebut dilakukan melalui Rights Issue pertama Mei lalu, serta masuknya Investree Singapore Pte Ltd sebagai 10,9% pemegang saham AMAR. Amar Bank juga berencana menggelar Rights Issue kedua pada tahun ini.
“Setelah mendapat pernyataan efektif dari OJK, Amar Bank dapat melanjutkan rencananya, dimana Tolaram akan menjadi standby buyer. Dana yang didapatkan dari Rights Issue kedua ini nantinya akan digunakan untuk penguatan modal inti AMAR serta penyaluran kredit baik ke retail, UKM, dan korporasi,” ungkap David Wirawan, Executive Vice President Finance Amar Bank.
Sinergi dengan Investree merupakan strategi kedua untuk memperkuat ekosistem digital Amar Bank.
Investree akan memberikan layanan berupa market channeling, di mana fasilitas pinjaman yang ditawarkan kepada debitur di platform Investree dibiayai oleh Amar Bank, yang akan memberikan aliran pendapatan tambahan bagi AMAR.
Jalur penyaluran kredit Amar Bank akan dibagi menjadi tiga sesuai dengan target segmennya, seperti Tunaiku yang melayani kredit mikro dengan kisaran Rp 2 juta – Rp 20 juta.
Market channeling Investree menyasar UMKM dengan memberikan pinjaman mulai dari kisaran Rp 100 juta hingga Rp 2 miliar. Terakhir, Business Banking menargetkan untuk melayani kredit korporasi, dengan pinjaman mulai dari Rp 500 juta.
“Ke depannya, semua pengajuan pinjaman dari ketiga channel ini akan segera dicairkan melalui Senyumku, sehingga setiap pengajuan pinjaman, nasabah akan otomatis memiliki rekening Senyumku untuk penarikan dana,” ujar R. Eka Banyuaji, SME, Corporate and Operations Director Amar Bank.
Menurut laporan penelitian terbaru oleh PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (Reliance), perkembangan dan sinergi Amar Bank dengan Grup Investree diharapkan dapat memicu pertumbuhan besar dalam kinerja perusahaan dan membawa perusahaan mengalami apresiasi harga yang lebih tinggi berdasarkan katalis positif di pasar.
Dua produk unggulan Amar Bank, Tunaiku dan Senyumku, telah terintegrasi dalam satu ekosistem digital, sehingga memudahkan nasabah untuk mencapai tujuan keuangannya.
Baca Juga: Investree Catat Kenaikan Investor Perempuan Sebesar 55%
Dengan integrasi ini, pinjaman dari Tunaiku dapat langsung disalurkan ke Senyumku. Nasabah juga dapat mengajukan pinjaman Tunaiku melalui Senyumku.
Kemudian, nasabah Tunaiku juga dapat memanfaatkan fitur Senyumku seperti FinSight (financial insight), Kartu Debit, dan produk tabungan Celengan atau Deposito.