Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

Tak Hanya iPhone, Eropa Wajibkan Seluruh Perangkat Elektronik Pakai Port USB Type-C

BACA JUGA

Parlemen Uni Eropa mengungkapkan bahwa aturan soal lubang pengisian daya umum untuk perangkat elektronik yang terjual di Eropa itu terancang untuk membantu mengurangi limbah elektronik.

“Undang-undang ini merupakan bagian dari upaya UE yang lebih luas untuk membuat produk di UE lebih berkelanjutan,” tulis Parlemen Eropa.

“Serta mengurangi limbah elektronik, dan membuat hidup konsumen lebih mudah,” tulis Parlemen Eropa,” lanjutnya.

Anggota Parlemen EU, Malta Alex Agius Saliba mengungkapkan, adapter pengisi daya yang orang buang dan tidak berfungsi ada sekitar 11.000-15.000 ton limbah elektronik setiap tahunnya.

Nah, secara teori, jika semua smartphone dan perangkat elektronik menggunakan port USB C yang praktis dan universal itu, konsumen hanya membutuhkan minimal satu buah charger untuk mereka pergunakan ke beberapa perangkat.

Baca Juga: Daftar 16 iPhone yang Sudah Dapat Update iOS 16

Sehingga pengguna tak perlu membeli adapter charger baru ketika memiliki perangkat elektronik anyar.

Dari sisi materi, aturan baru ini akan membantu konsumen di Eropa menghemat hingga 250 juta euro (setara Rp 3,8 triliun) per tahun untuk pembelian adapter charger yang tidak perlu.

Kecepatan fast charging bakal sama

Tak hanya menyeragamkan lubang pengisian daya dengan USB C, Komisi Eropa juga bakal menyamakan kecepatan pengisian daya untuk perangkat yang mendukung fitur pengisian cepat (fast charging).

“Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengisi daya perangkat mereka pada kecepatan yang sama dengan pengisi daya yang kompatibel,” tulis Parlemen Eropa di situs resminya, Rabu (8/6/2022).

Selama ini, vendor berlomba-lomba untuk mengembangkan fitur pengisian cepat di ponsel bikinannya.

Tak heran bila fast charging kerap menjadi fitur unggulan oleh sejumlah smartphone.

Misalnya, seperti Xiaomi dengan teknologi HyperCharge 120 watt dan 200 watt.

Dengan teknologi HyperCharge 200 watt, ponsel Xiaomi dengan baterai 4.000 mAh yang dapat mengisi daya hingga penuh dalam waktu 8 menit saja.

Sedangkan, teknologi HyperCharge 120 watt membuat ponsel Xiaomi dengan baterai 5.000 mAh dapat terisi penuh dalam waktu 17 menit.

Oppo juga mempunyai teknologi fast charging bernama SuperVOOC, Realme dengan UltraDart, dan sebagainya.

Baca Juga: Produksi iPhone 14 Max Mengalami Hambatan Bakal Telat 3 Minggu

Meski akan seragam, Parlemen Eropa belum mengungkapkan berapa kecepatan fast charging yang bakal berlaku secara umum untuk perangkat elektronik yang ada di Eropa.

Parlemen juga belum menetapkan standar pengisian daya untuk laptop.

Anggota parlemen Uni Eropa mengatakan, pihaknya kesulitan dalam menentukan standar pengisi daya yang berlaku untuk laptop dengan kebutuhan daya yang berbeda.

“Kami tidak memiliki kepastian teknis tentang standar yang dapat melayani laptop antara 100 dan 240 watt,” kata Saliba melansir The Verge.

“Itulah mengapa kami memperpanjang tenggat waktu untuk menentukan standar pengisian laptop yang jelas,” sambungnya.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU