Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Kolaborasi Epic Huawei Leica, Bermula Dari Seri P9 Berakhir di Seri P50

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Huawei Fokus Ke Smart Device, Leica Berlabuh ke Xiaomi

Kini dongeng keberhasilan Huawei dengan Leica telah berakhir. Tak dapat dipungkiri, vendor yang berbasis di Shenzhen tertatih-tatih akibat sanksi AS yang diberlakukan sejak 2019.

Ini adalah pembalikan mencolok untuk merek yang sempat menduduki posisi puncak, menggeser Samsung pada kuartal kedua 2020 sebagai vendor smartphone terbesar di dunia.

Dalam laporannya pada November 2021, Omdia menyebutkan bahwa “Era Huawei sebagai influencer smartphone utama telah berakhir”.

Pada periode itu, Huawei mencatat penurunan tajam hingga 74,6% dalam pengiriman menjadi hanya 9,8 juta, menempatkan perusahaan pada peringkat kedelapan.

Namun bukan Huawei jika tidak bisa bangkit. Boncos di smartphone, Huawei kini mengalihkan fokusnya pada bisnis consumer devices yang prospektif.

Di segmen laptop misalnya, meski baru memulai pada 2016, Huawei telah menguasai sekitar 11% pangsa pasar laptop, khususnya segmen premium di China.

KrASIA melaporkan bahwa bisnis PC Huawei tumbuh 214% tahun-ke-tahun di Q3 2019. Kinerja Huawei di segmen laptop terbilang moncer. Pasalnya, pada 2018 pangsa pasar Huawei baru sekitar 2%.

Memasuki 2019, laptop besutan Huawei di bawah merek MateBook dan Magicbook meningkat pesat dan melampaui pertumbuhan rata-rata pasar laptop China.

Secara keseluruhan, Huawei mengklaim sebagai produsen laptop terbesar kedua di China berdasarkan pangsa pasar, hanya di belakang Lenovo, pembuat PC terbesar di China dan juga dunia.

Sukses di China, Huawei kini mulai menginvasi pasar di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Persepsi akan kualitas, seperti halnya smartphone, membuat peluang Huawei mengambil market share bisnis notebook di Indonesia terbilang besar.

Apalagi sebagian konsumen Indonesia mungkin sudah bosan dengan merek itu-itu saja, seperti Lenovo, Asus, dan Acer. Dengan tampilan dan kualitas yang sebanding dengan MacBook buatan Apple, notebook Huawei bisa menjadi kuda hitam yang layak diperhitungkan.

Apalagi Huawei juga melengkapinya dengan Supper Device Support (SDS), di mana pengguna dapat dengan mudah menyambungkan lebih banyak perangkat Huawei mereka.

Dengan SDS pengguna akan mendapatkan dukungan yang lebih luas, bukan hanya untuk laptop, smartphone, dan tablet saja. Melainkan, ekosistem yang mendukung speaker, TWS, monitor, dan lainnya.

Sementara bagi Leica, tak butuh lama untuk mencari partner baru. Pada Mei 2022, sebulan setelah ‘bercerai’ dengan Huawei, Leica resmi digandeng oleh Xiaomi.

Vendor yang didirikan oleh Lei Jun itu, terlihat berambisi menggantikan Huawei di segmen premium, sekaligus menjadi vendor nomor satu dalam tiga tahun ke depan.

Dari kabar yang beredar, Xiaomi 12 Ultra digadang-gadang akan menjadi smartphone Xiaomi yang sudah dipersanjatai Leica. Varian ini diprediksi akan melenggang pertama kali pada Juli mendatang.

Apakah embel-embel Leica yang disematkan pada body Xiaomi 12 Ultra akan mampu menarik lebih banyak konsumen premium, seperti halnya Huawei P9 di awal kehadirannya?

Baca Juga: Pengamat: Kerjasama Xiaomi dan Leica, Bernilai Dari Segi Marketing Bukan Teknologi

Mampukah Xiaomi memanfaatkan daya tarik Leica untuk mengatrol posisi sebagai vendor sebagai nomor satu dunia mengalahkan Samsung? Kita tunggu saja pembuktian vendor yang identik dengan harga bersahabat namun spek memuaskan itu.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU