Aju Widya Sari memberi penjelasan akan perlu adanya Kerjasama untuk menyediakan segalanya berbentuk service dan intergrasi dari seluruh layanan.
Hal ini perlu kolaborasi dari stakeholder agar bisa terciptanya layanan 5G berjalan dengan baik.
Karena ia melihat goals dari 5G ini bukan kepada mobile broadband tetapi mengarah kepada machine to machine dan juga mengarah kepada layanan yang sangat low latensinya dimanfaatkan untuk service pada aplikasi untuk kegiatan industri.
Aju Widya Sari juga menambahkan bahwa sektor yang membutuhkan layanan 5G ini diantaranya residensial atau perumahan yang membutuhkan kecepatan jaringan, lalu dari Kawasan industri dan pabrikasi dengan automasi karena banyaknya teknologi yang membutuhkan layanan itu agar teknologi manufaktur yang ada bisa berjalan.
Lalu di kawasan pertambangan dengan resiko yang sangat tinggi juga membutuhkan layanan 5G ini karena adanya sensor-sensor untuk dapat mendukung teknologi tersebut. Layanan Kesehatan jarak jauh yang membutuhkan jaringan dengan kecepatan tinggi.
Baca Juga: Seperti Filipina, Indonesia Terjebak Pada 5G “Suam-Suam Kuku”
Serta pariwisata kali ini lebih terfokuskan kepada virtualisasi objek wisata yang tujuannya memberikan daya tarik kepada calon wisatawan yang ingin berkunjung.
Pada kelima use cases tersebut Aju Widya Sari menambahkan pihaknya (KOMINFO) itu ada beberapa yang menjadi prioritas KOMINFO dalam penggunaan 5G yakni yang paling utama adalah untuk focus meratakan mobile broadband di kota-kota besar Indonesia.