Menurutnya, era industri 4.0 adalah era yang didirikan melalui integrasi antar teknologi
dan sangat mengedepankan transparansi.
“Blockchain merupakan sebuah buku besar yang mana didalamnya terdapat catatan historis sebuah data dan bersifat transparan. Dengan adanya teknologi blockchain bukan tidak mungkin ini bisa turut memajukan industri di Indonesia.” Ungkap Oscar
“Sifat nya yang bisa diterapkan di banyak sektor, aman karena memiliki proteksi yang tinggi dan sistem yang immutable (tetap dan tidak bisa diubah), efisien karena sistemnya yang terdesentralisasi, transparan, serta traceable dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat,” Tambah Oscar.
Teknologi blockchain punya beberapa use case yang digunakan diberbagai macam industri. Misal industri perbankan untuk transaksi keuangan antar negara agar efisien dan murah.
Ada juga di sektor pemerintahan untuk digitalisasi pencatatan dokumen kependudukan atau pencatatan bukti kepemilikan tanah dan properti.
Baca Juga: WIR Group Ungkap Alasan Gandeng Cakap Untuk Platform Edukasi Metaverse
“Tidak hanya itu, blockchain juga bisa diterapkan untuk sektor IoT seperti mobil self driving, sektor kesehatan untuk pencatatan rekam medis pasien sehingga ketika pasien berobat di rumah sakit yang berbeda, datanya bisa tercatat karena sistem blockchain yang
terdesentralisasi ataupun sektor seni dalam bentuk NFT,” jelas Oscar.
Melihat sifat teknologi blockhain yang terdesentralisasi, konsep web 3.0 pun sama sama
mengedepankan transparansi dan desentralisasi.
Oscar pun menambahkan bahwa Web 3.0 ini sering disebut sebagai era read, write, and own.
Dimana para pengguna dapat terlibat secara langsung dalam kepemilikan suatu asset, serta dapat memiliki kontrol yang lebih besar.
Berbeda dengan Web 2.0 (yang disebut sebagai era read and write) dimana Orang hanya dapat mengonsumsi, memproduksi, Dan membagikan suatu konten pada suatu platform.
Baca Juga: Perkembangan Blockchain di Indonesia Semakin Masif
Meskipun Oscar merasa teknologi blockchain ini merupakan teknologi yang dirasa sangat
memberikan manfaat, namun masih ada beberapa hambatan yang dirasa harus diselesaikan terlebih dahulu.
PR utama bagi pelaku industri yang berkecimpung di blockchain adalah permasalahan edukasi dan literasi.