Realme Fokus Ke Penjualan Online
Meski terjadi penurunan pengiriman dibandingkan 2020, IDC mengungkapkan Realme berhasil mempertahankan posisi kelima pada tahun lalu. Varian Realme C11 (2021) merupakan model yang paling laku terjual dan merupakan versi terbaru dari realme C11 sebelumnya, namun menggunakan chip dari UNISOC untuk menjaga kestabilan pasokan.
Seperti halnya vendor lainnya, Realme juga menghadapi tantangan pasokan sepanjang 2021, khususnya keterbatasan chip imbas penutupan sebagian pabrik akibat pandemi dan perang dagang AS – China.
Agar bisa survive, Realme berusaha melakukan transformasi saluran distribusi untuk membangun operasional yang lebih tangguh. Vendor yang berbasis di Shenzhen itu, juga melakukan diversifikasi portofolio, termasuk perangkat IoT (Internet of Things).
Sekedar diketahui, Realme pertama kali menyambangi pasar Indonesia pada akhir 2018. Sebagai pendatang baru, posisi lima yang kini diraih oleh Realme, bisa disebut sebagai prestasi fenomenal. Karena sebelumnya, tidak pernah ada brand ponsel di Indonesia yang baru “seumur jagung” bisa menyodok dengan cepat ke posisi lima besar.
Baca Juga: Hadirkan Versi Smartphone Gaming Realme 9 Pro+ Free Fire Edition Cuma Rp 4 Jutaan
Meski demikian, Realme tidak berpuas diri. Pasalnya, menurut Madhav Sheth, President International Business Unit Realme, pihaknya menargetkan posisi lebih tinggi. Tak tanggung-tanggung, yaitu menjadi vendor smartphone nomor satu di Indonesia.
“Realme saat ini menduduki peringkat kelima di Indonesia. Memasuki 2022, Realme Indonesia terpacu untuk menjadi merek smartphone nomor satu dalam kurun waktu dua tahun,” ujar Madhav dalam konferensi pers virtual, Selasa (7/12/2020).
Madhav pun membeberkan beberapa strategi untuk mencapai target tersebut. Salah satu strategi yang dicanangkan, adalah beralih dari kanal penjualan tradisional dengan heavy asset investment ke strategi kanal penjualan yang lebih hemat biaya.
Madhav menyebutkan, strategi ini akan berfokus pada kombinasi penjualan online dan saluran pemasaran digital berefisiensi tinggi. Serta upaya meminimalkan perantara demi mengurangi biaya, sehingga Realme dapat memberikan manfaat langsung kepada para pengguna melalui produk terbaiknya.
Dari segi produk, Realme juga masuk ke segmen premium dengan mengedepankan strategi ‘Flagship Killer’. Madhav mengklaim strategi ini menjadikan Realme sebagai satu-satunya brand dengan lini produk flagship yang mendisrupsi pasar premium, namun dengan harga terjangkau untuk semua kalangan.
“Realme ingin teknologi mutakhir keluarannya dapat diakses oleh semua orang,” tambah Madhav.
Guna memperluas ekosistem, Realme juga memiliki strategi produk AIoT “1+5+T”; di mana smartphone sebagai perangkat sentral (1), laptop, TV, jam tangan pintar, headphone nirkabel, dan speaker pintar masuk dalam kategori (5), dan T yang merupakan singkatan TechLife. Kesemuanya menawarkan berbagai perangkat AIoT cerdas untuk anak muda.
Baca Juga: Review realme 9 4G: Kamera 108MP & AMOLED Worth It Rp2Jutaan
Halaman berikutnya