Bangkitnya Honor Menekan Pertumbuhan Xiaomi
Bagi Honor lonjakan penjualan sejalan dengan penerimaan pasar yang terbilang tinggi, khususnya smartphone 5G yang tengah happening di China.
Popularitas tersebut dengan cepat mengatrol Honor, sehingga mampu mengalahkan Xiaomi yang sebelumnya merupakan vendor dengan pertumbuhan tercepat.
“Honor sebelumnya merupakan sub-merek Huawei, tetapi kemudian menjadi perusahaan independen di awal tahun. Varian seperti 50 5G, 50 SE 5G dan 50 Pro 5G adalah smartphone 5G terkemuka di Q3 2021,” kata Yiwen Wu, Associate Direktur di Strategy Analytics.
Baca Juga: Top 5 Indonesia: Vivo Geser Xiaomi di Q3-2021
Seperti diketahui Xiaomi, mencatat pertumbuhan dramatis dalam pengiriman smartphone 5G global pada Q2 2021. Namun mengalami penurunan pada Q3 2021, dengan pertumbuhan pengiriman datar secara berurutan pada kuartal terakhir.
“Kebangkitan Samsung menumpulkan kemampuan Xiaomi untuk tumbuh di Eropa pada Q3 2021, sementara Oppo melonjak di China. Menghadapi pukulan satu-dua gabungan dari Samsung di luar China dan Oppo di China, Xiaomi melihat permintaan untuk smartphone 5G-nya sangat lambat di Q3 2021” , tambah Ken Hyers, Direktur Strategy Analytics.
Meski tengah berotot di pasar dalam negeri, namun sejauh ini belum dapat dipastikan apakah Honor akan kembali memasarkan produknya ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Sekedar diketahui, Honor pernah meramaikan pasar smartphone Indonesia yang terbilang sengit. Pertama kali menyambangi konsumen Tanah Air pada awal 2018.
Meski belum menjadi top of mind, namun sejumlah varian Honor sempat menjadi hits dan diburu konsumen, terutama kalangan muda.
Seperti Honor V10, dengan harga Rp7,2 juta, Honor 10 yang dibandrol Rp6,9 juta, Honor 8X seharga Rp3,9 juta, Honor 10 Lite dijual seharga Rp2,9 juta, Honor 9i dibandrol Rp2,5 juta, Honor 9 Lite dengan harga Rp,.5 juta, dan Honor 7S dengan harga Rp1,5 juta.
Baca Juga: Meluncur Awal 2022, Ponsel Lipat Pertama Honor Dukung Chipset Snapdragon 8 Gen 1
Namun sanksi AS yang diberlakukan kepada Huawei pada pertengahan 2019, membuat ambisi Honor menjadi pemain kunci di pasar regional menjadi terhenti.
Posisi Honor dengan cepat digantikan oleh beberapa brand lainnya. Terutama Realme yang sebelumnya merupakan sub brand Oppo. Realme kini tercatat menjadi vendor terbesar kelima di Indonesia berdasarkan laporan IDC.