Selular.ID – Indo NFT Festiverse, festival Non Fungible Token (NFT), atau festival NFT terbesar di Indonesia akan digelar 9 hingga 17 April mendatang di Galeri R.J Katamsi, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Jawa Tengah.
Bertajuk Indo NFT Festiverse, pameran yang diadakan oleh Art Pop Up, berkolaborasi dengan Galeri R.J. Katamsi dari Institut Seni Indonesia dan Sewon NFT Club ini akan dilaksanakan secara hybrid, baik secara daring maupun luring.
Intan Wibisono, Founder Art Pop Up, mengatakan fokus dari Indo NFT Festiverse adalah mempertemukan dan mengapresiasi teknologi yang bersinggungan dengan dunia seni.
Sehingga festival ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk bertemunya para kreator NFT, kolektor NFT, pegiat, komunitas, dan pelaku industri teknologi.
Baca Juga: Produser Musik Ini Terjun ke Dunia NFT, Bikin Artwork Bermodal Smartphone!
Dari gelaran ini, Art Pop Up berharap banyak terjadi tukar pengetahuan dan pengalaman serta berbagai ide dan project yang bisa ditelurkan.
“Selama berlangsungnya event NFT Indonesia ini, 200+ kreator NFT akan berpameran melalui 80 layar tampil dan instalasi seni. Setiap harinya, talkshow akan diadakan bersama pembicara ahli dan ada karya yang akan dilelang,” jelas Intan Wibisono.

Diterangkan Intan, lebih dari 300 kreator NFT telah mengirimkan karyanya untuk berpartisipasi dalam Indo NFT Festiverse. Akan tetapi, setelah melalui proses verifikasi terhadap beberapa kriteria yang ditetapkan, terpilihlah karya dari lebih dari 200 kreator yang dapat berpameran bersama di Galeri Katamsi.
Untuk memberikan gambaran terhadap dinamika pasar NFT sekunder, akan ada 8 kolektor NFT yang turut memamerkan koleksi NFT-nya. Setiap hari, 8 kreator NFT juga akan melelang karyanya yang dapat disaksikan melalui kanal Instagram DailySocial.
Rain Rasidi, Salash Satu penasehat Indo NFT Festiverse menjelaskan, bahwa nilai NFT sebagai sebuah karya seni berbeda adalah valuenya yang dibangun secara kolektif.
“Kolaborasi dan komunitas menjadi salah satu value utama dari NFT. NFT bukanlah genre atau jenis seni rupa baru, namun arena baru yang bisa mengakomodasi berbagai macam bentuk seni dan beragam pelaku seni,” papar Rain.
Melalui NFT, suara bersama menurutnya akan sangat penting untuk membangun nilai sebuah karya.
Misalnya beberapa orang sepakat untuk menyukai satu karya dengan membeli atau memberi dukungan melalui media sosial. Hal itu akan membentuk persepsi bersama soal nilai suatu karya.
“Inilah peran komunitas, bagaimana kreator bisa saling support di NFT dan dihadirkan di pameran,” ujarnya.
Indo NFT Festiverse, menurut Rain, adalah sebuah arena baru yang menyokong keterbukaan sekaligus pembaharuan dunia seni. Rain Rosidi berharap, festival ini bisa jadi media edukasi serta memberikan pengalaman baru kepada publik tentang NFT. Sebab, masih banyak orang yang asing dengan teknologi ini.
“Sehingga NFT maupun teknologi blockchain ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam berbagai aspek, khususnya seni dan terus membuka peluang-peluang lainnya,” tutup Rain Rosidi.
Baca Juga: Selular Congress 2022: NFT, Kripto dan Metaverse, The Next Big Things?
Sebanyak 15 pembicara ahli dari dunia seni dan industri NFT akan berpartisipasi dalam talkshow. Di antaranya: Indra Aziz, Matter Mos, Sudjud Dartanto, Rain Rosidi, Rudi Hermawan, Dettytoski, Deathless Ramz, Sewon NFT Club, Monday Art Club, DagoDAO.