Aplikasi “myXL” dan “Axisnet”
Akses internet yang lebih cepat berdampak positif pada pemakaian aplikasi digital, termasuk aplikasi milik perusahaan, yaitu “myXL” dan “Axisnet”.
Pada kedua aplikasi yang antara lain menawarkan berbagai paket layanan dan juga sarana customer service kepada pelanggan tersebut, masing-masing mengalami peningkatan hingga 3,5x dalam pengguna aktif bulanan sejak awal pandemi.
Dengan demikian, peningkatan investasi yang telah XL Axiata implementasikan telah terbukti sangat mendukung peningkatan performa bisnis, terutama pada sisi efisiensi biaya serta peluang untuk meningkatkan penjualan produk.
Baca Juga: Q1 2012, Telkomsel Raih Laba Bersih Rp3,5 Trilyun
Sesuai dengan visi untuk menjadi the no 1 Converged Operator in Indonesia, perseroan terus berupaya memperkenalkan layanan konvergensi sekaligus meningkatkan manfaatnya.
Hasilnya, penetrasi layanan konvergensi ini telah mencapai 11%, yang berarti menunjukkan kuatnya permintaan atas produk ini.
Akuisisi Linknet yang baru saja dilakukan akan sangat mendukung pengembangan produk konvergensi ini di masa mendatang.
Baca Juga: XL Satu Gabungkan Layanan Internet Berbasis Fiber Optik dan Seluler
XL Axiata berhasil melalui tahun 2021 yang penuh tantangan dengan baik.
Meskipun kompetisi di industri tetap sangat ketat, dan daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih sebagai dampak dari pandemi Covid-19, perseroan mampu menjaga performa keuangan.
Selain pendapatan yang meningkat, perseroan juga berhasil meraih laba bersih sebesar Rp1,3 triliun.
Untuk periode kuartal keempat 2021, pendapatan perseroan meningkat 2% dibandingkan kuartal ke-3 2021 (QoQ) menjadi Rp 6,96 triliun, dengan Rp 6,5 triliun di antaranya merupakan pendapatan layanan.
EBITDA sepanjang 2021 tercatat meningkat sebesar 2% (YoY) menjadi Rp 13,28 triliun, dengan margin 50%.
Baca Juga: Akuisisi 66% Saham Link Net, Ini Dia Kekuatan XL Home Saat ini
Di sepanjang tahun 2021, beban biaya operasional meningkat 4% (YoY) menjadi Rp13,47 triliun dari Rp12,95 triliun di tahun sebelumnya.
Meningkatnya biaya operasional ini dipengaruhi dari meningkatnya beban Biaya Regulasi serta Biaya Penjualan dan Pemasaran.
Selain berhasil mencatatkan laba bersih yang tertinggi sejak 2013, perseroan juga mampu meningkatkan kontribusi pendapatan data menjadi 94%, yang tertinggi di industri.
Pendapatan data per akhir 2021 tercatat sebesar Rp 23,42 triliun, naik 5,4% YoY.
Baca Juga: Trafik Pengguna Layanan 3G XL Axiata di Bawah 10 Persen
Perseroan juga berhasil menjaga ARPU blended di angka Rp 36 ribu, dengan jumlah pelanggan XL Axiata hingga akhir tahun 2021 ada sebanyak 57,9 juta dan tingkat penetrasi smartphone meningkat sebesar 4% YoY menjadi 92%.
Hal ini menunjukkan kemampuan perseroan menjaga perkembangan pelanggan yang sehat.
Untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, XL Axiata telah membelanjakan capex yang lebih besar.
Sepanjang tahun 2021, capitalized capex meningkat 61,2% YoY menjadi Rp 9,92 triliun, dan rencananya di tahun 2022 ini XL Axiata juga akan mengalokasikan belanja modal dengan nilai relatif sama sekitar Rp9 triliun.
Baca Juga: Tahun Ini Indosat Ooredoo Siapkan Capex Rp8 Triliun