Margin Keuntungan Jauh Lebih Tebal
Dibandingkan segmen lainnya, segmen smartphone premium juga menjanjikan keuntungan yang lebih baik. Tengok saja pencapaian Apple. Meski penjualannya kerap naik turun, namun keuntungan yang didapat justru meningkat. Counterpoint merilis data tentang keuntungan yang dihasilkan industri smartphone sepanjang Q3 – 2017. Hasilnya, Apple mendominasi margin keuntungan, jauh lebih tinggi dibandingkan para kompetitornya.
Raksasa yang berbasis di Cupertino, California itu, menguasai 59,8% keuntungan di bisnis handset global pada Q3 2017, tapi jumlahnya turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada Q3 2016, Apple menguasai keuntungan sebanyak 85,9%.
Posisi kedua ditempati oleh Samsung sebanyak 25,9%. Kemudian posisi lima besar lain dikuasai oleh vendor asal Tiongkok, yaitu Huawei 4,9%, Oppo 4% dan Vivo 3,1%.
Dominasi Apple masih berlanjut dalam hal keuntungan yang didapat dari penjualan per unit produknya. Apple mendapatkan keuntungan lebih dari US$ 150 per iPhone yang dijual.
Riset Counterpoint mencatat keuntungan per unit iPhone hampir lima kali lebih tinggi dibandingkan Samsung. Keuntungan Samsung per unit adalah US$ 31. Para vendor Tiongkok yaitu Huawei mendapatkan keuntungan per unit US$ 51, Oppo US$ 14, Vivo US$ 13 dan Xiaomi US$ 2.
Dengan animo yang semakin meningkat dan margin keuntungan yang lebih tinggi, Counterpoint memprediksi pertumbuhan smartphone premium akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Tumbuh sekitar 10% berkat kedatangan perangkat 5G, model ponsel lipat serta munculnya segmen premium dengan harga terjangkau.
Semuanya menawarkan beragam fitur keren, seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), tiga hingga empat kamera, tampilan layar penuh (full screen), batere besar, pengisian daya cepat, konfigurasi memori yang lebih besar, dan seabreg kemampuan canggih lainnya.
Dengan pasar yang masih terbuka lebar dan pertumbuhan yang terus meningkat setiap tahunnya, Tak salah jika Realme mencoba peruntungan baru. Vendor yang berbasis di Shenzhen itu, tak ingin gurih keuntungannya dari bisnis smartphone premium hanya dinikmati segelintir pemain.
Namun tentu saja upaya Realme menggoyang dominasi pemain-pemain yang sudah mapan di segmen ini, tidaklah mudah. Selain produk yang mumpuni, ketersediaan dan harga yang kompetitif, Realme juga harus mampu meningkatkan perceive quality setara Apple, Samsung dan Huawei. Karena perilaku pengguna high end cenderung lebih emosional, alih-alih hanya sekedar menikmati fungsi produk.