Jakarta, Selular.ID – Pandemi Covid-19 membatasi ruang gerak fisik semua orang, termasuk mereka yang berkecimpung di sektor pengembangan research and development atau RnD. Guna memberi solusi bagi para talenta potensial, saat ini Technopark-pun berevolusi menjadi Virtual Technopark.
Technopark sendiri telah dibangun Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di sejumlah titik di nusantara sejak 2005. Laksana co-working space khusus startup, ‘Taman Tekno’ ini didirikan sebagai pusat riset, inovasi, dan inkubasi bisnis industri digital di tanah air.
Dalam menghadirkan Virtual Technopark, Kemenperin berkolaborasi dengan multi-stakeholder sebagai solusi keterbatasan tatap muka dan membuka ruang kerjasama lebih luas.
Penandatangan MoU pengembangan Virtual Technopark dilaksanakan hari ini secara virtual dan tatap muka dari Jakarta dan Surabaya antara Kementerian Perindustrian dengan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Indosat Ooredoo, Polytron, dan Alita Praya Mitra.
“Kerjasama dengan banyak pihak, asosiasi, akademisi, perusahaan serta stakeholder yang lain akan membuat Virtual Technopark ini menjadi semakin berkembang dan turut dapat mendukung terciptanya industri yang mampu memberikan solusi bagi permasalahan bangsa, pemenuhan kebutuhan SDM yang kompeten untuk bekerja pada Sektor industri 4.0, riset dan prototype untuk mendukung transformasi digital sektor industri unggulan,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier.
Sejak tahun 2005 Kemenperin telah membangun 14 (empat belas) pusat pertumbuhan telematika seperti di Jakarta, Depok, Bandung, Cimahi, Semarang, Bali, dan lainnya. Guna memberikan salah satu solusi terhadap keterbatasan bekerja, bertemu dan berinteraksi saat ini, Technopark-pun harus berevolusi.
“Virtual Technopark ini membuka ruang kolaborasi yang lebih luas bagi semua pihak yang pada akhirnya membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia. Asosiasi mendukung kolaborasi ini agar dapat berkembang lebih jauh dimana Virtual Technopark menjadi supermarket pengembangan hingga pemasaran berbagai solusi dan talent di bidang telematika, khususnya berbasis IoT,” ujar Ketua Umum ASIOTI, Teguh Prasetya.
Di kesempatan berbeda, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Alita Praya Mitra, Martini Soejatno menjelaskan pihaknya melihat pentingnya wadah seperti Virtual Technopark ini sebagai sarana komunikasi dan maju bersama antara startup, pelaku industri, dan institusi pendidikan di bawah dukungan regulator.
Virtual Technopark akan menghapus berbagai keterbatasan dan membuka ruang kolaborasi yang lebih luas. Semua pihak yang bisa bergabung di Virtual Technopark tidak hanya yang tergabung dalam Technopark secara fisik, tetapi juga industri digital di seluruh Indonesia yang mendaftarkan diri.
Startup bisa memanfaatkan wadah ini untuk mengikuti program pendampingan, menjadikan sebagai showcase bagi produknya, pengembangan RnD, hingga pemasaran atau mencari investor.