Jakarta, Selular.ID – Huawei membuat pertahanan publik yang keras terhadap kritik yang ditujukan terhadap bisnisnya di Inggris. Langkah tersebut dilakukan, saat pihak berwenang menghadapi tekanan terus-menerus untuk membalikkan keputusan agar perusahaan dapat memasok kit 5G ke operator negara.
Dalam sebuah diskusi dengan media, Wakil Presiden Global Huawei Victor Zhang mengatakan, bahwa pihaknya ingin memperbaiki kesalahan informasi, termasuk pertanyaan seputar kepemilikannya, dan menyatakan “bebas dari pemerintah mana pun, termasuk pemerintah China”.
Dia menyatakan keyakinan bahwa Inggris akan terus mengambil “pendekatan berbasis bukti” untuk kebijakannya pada rantai pasokan operator. Zhang mengklaim Huawei sebagai “perusahaan yang sangat transparan” dan mencatat perlunya kolaborasi untuk mengurangi risiko keamanan siber.
Dia juga mencatat tujuan pemerintah Inggris untuk meningkatkan pembangunan jaringan serat sudah ketinggalan karena pandemic Covid-19, dan sekarang situasinya mendesak untuk dipercepat. Pembangunan serat penuh (full fibre) dan teknologi 5G akan “memungkinkan pemulihan ekonomi dan revolusi industri”.
Sejalan dengan upaya mempertahankan kepercayaan yang sudah dibangun selama ini, Huawei mengeluarkan iklan satu halaman penuh di surat kabar Inggris yang menyoroti perannya dalam pembangunan operator jaringan 3G dan 4G, di samping komitmen untuk membantu mencapai sasaran broadband gigabit pemerintah. Iklan tersebut diposisikan sebagai surat kepada masyarakat luas.
Berbunyi: “Selama hampir 20 tahun, kami telah memasok 3G dan 4G perusahaan seluler dan broadband Inggris. Tetapi beberapa orang sekarang mempertanyakan peran kita dalam membantu Inggris memimpin di 5G. Kami ingin Anda tahu bahwa kami berkomitmen untuk selalu menyediakan peralatan terbaik kepada operator jaringan Anda sehingga Anda dapat berbagi foto, memutar film, berkumpul bersama secara online, dan banyak lagi lainnya.”
Belakangan, serangan publik kepada Huawei terus meningkat. Pemerintah Inggris berniat membalikkan keputusan yang telah diambil pada Januari lalu, yang memungkinkan operator menggunakan peralatan milik Huawei di bagian tidak sensitif dari jaringan 5G mereka. Meski terbatas 35 persen dari jaringan secara umum.
Sejak itu, tekanan dari AS semakin kuat dengan alasan keamanan terus berlanjut. Tekanan AS membuat sejumlah politisi Inggris juga memasuki masalah ini dan menyerukan pergantian vendor kepada PM Boris Johnson.
Menyusul pengumuman pembatasan AS yang lebih ketat pada Huawei bulan lalu, Pusat Keamanan Cyber Nasional Inggris memulai tinjauan baru ke vendor.
Pihak berwenang Inggris juga dilaporkan mempertimbangkan aliansi dengan sembilan negara lain untuk mengumpulkan sumber daya demi mengembangkan peralatan 5G.
Sejauh ini, Downing Street sudah mengadakan pembicaraan dengan raksasa elektronik NEC tentang upaya penyediaan peralatan 5G di jaringan selular, sebagai bagian dari dorongan yang lebih luas demi mengurangi ketergantungan mereka terhadap teknologi China.
Sesuai laporan Bloomberg, NEC telah mengadakan pembicaraan dengan pejabat Inggris pada bulan lalu. Begitu pun dengan Samsung Electronics, Inggris memberi kesempatan kepada chaebol Korea untuk berpartisipasi dalam pembangunan jaringan 5G.
Pembicaraan dengan NEC berpusat pada memperkenalkan teknologi perusahaan Jepang itu ke pasar Inggris. Dimulai dengan program percobaan yang dijuluki 5G Create.
Samsung, yang saat ini belum memiliki infrastruktur 5G di Inggris, akan diundang untuk pembicaraan yang bersifat “segera”, tambah Bloomberg.
Kementerian Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Inggris telah disokong dana 200 juta poundsterling untuk mengerjakan program percobaan 5G untuk mengembangkan infrastruktur selular.
Membalas pengawasan baru dari pemerintah Inggris yang lebih ketat, Huawei tegas menyatakan tidak ada bukti bahwa bisnis yang mereka jalankan merupakan ancaman bagi keamanan, sambil menambahkan bahwa pihaknya siap berkompetisi di pasar.