Jakarta, Selular.ID – Meski telah menoreh prestasi luar biasa dengan sempat mampu menggeser Apple ke posisi ketiga dalam pengiriman smartphone global, namun tahun ini Huawei mengalami pertumbuhan pendapatan YoY paling lambat sejak tahun 2013 lalu.
Menurut Ken Hu, Chief Executive Officer Huawei dalam sebuat keterangannya, Pendapatan perusahaan untuk tahun ini tumbuh sekitar 15 persen menjadi 600 miliar yuan (USD92 miliar) pada 2017. Hu mengaitkan pertumbuhan yang lamban ini dengan stagnasi di pasar jaringan.
“Bisnis operator kami dipengaruhi oleh tren investasi pasar namun tetap stabil,” tulis Hu dalam memonya. “Fluktuasi pasar membuat kita lebih bertekad untuk bergabung dengan operator untuk mengeksplorasi dan memahami peluang masa depan,” tambahnya.
Menurut informasi yang Selular rangkum dari telecomstechnews.com, pada 2017, divisi konsumen Huawei – yang bertanggung jawab atas perangkat termasuk smartphone dan smartwatch – diperkirakan telah mengalami pertumbuhan 30 persen dan mampu menghasilkan 236 miliar yuan (USD36 miliar).
Menurut sebuah analisa yang dilakukan oleh perusahaan konsultan Counterpoint Research, Huawei melampaui penjualan smartphone global Apple untuk pertama kalinya pada bulan Juni dan Juli lalu. Namun smartphone terbaru Apple yang dirilis pada bulan September mengembalikan Apple ke tempat kedua.
Huawei juga berusaha meningkatkan ekspansi ke pasar luar negeri seperti Eropa dan Amerika Serikat yang menjadi rumah bagi Apple. Namun, untuk sukses di Barat, Huawei perlu menghadapi masalah internal yang mewarnai citranya. Bulan lalu, Huawei mengumumkan bahwa kepala penjualannya untuk bisnis konsumen China telah ditahan dalam penyelidikan korupsi.
“Saya ingin menekankan, sekali lagi, bahwa perusahaan tidak memiliki toleransi terhadap korupsi. Jangan ambil risiko,” kata Hu.
