Jakarta, Selular.ID – Seperti halnya Indonesia, Vietnam menawarkan pertumbuhan pasar smartphone yang menjanjikan. Menurut catatan lembaga riset Counterpoint, negeri di kawasan Indochina itu mengalami beberapa perubahan besar di Q3-2017, karena pemain baru mampu meningkatkan pertumbuhan hingga 51%.
Counterpoint mengungkapkan, lima merek teratas menyumbang hampir empat per lima dari pengiriman smartphone di Q3. Sedangkan untuk tahun ini pengiriman smartphone diperkirakan tumbuh 10 persen.
Secara umum, pengiriman smartphone di Vietnam terlihat datar di Q3 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016. Namun keseluruhan pasar handset meningkat 17% tahun ke tahun. Sejauh ini ponsel feature masih menyumbang pangsa pasar yang cukup besar.
Tarun Pathak, Associate Director Counterpoint Research, mengatakan HMD Global (yang memproduksi perangkat merek Nokia) dan iTel, yang memasuki Vietnam pada awal tahun, dengan cepat pindah ke posisi empat dan lima dengan 5% dan 4%.
Kedua pangsa pasar smartphone itu meningkat drastis. Namun penguasaan merek lokal secara kolektif jatuh 8 persen. Ini adalah kali pertama ponsel lokal anjlok ditengah serbuan merek-merek global.
Sejauh ini Samsung memimpin segmen smartphone dengan pangsa 43 persen. Seperti halnya Indonesia, pabrikan asal China, Oppo berada di urutan kedua, menguasai 22 persen pasar. Model mid-range terlarisnya, A37, menyumbang hampir 60 persen dari penjualannya di kuartal tersebut.
Pasar smartphone di Vietnam didorong oleh segmen USD100 sampai USD150 yang berkembang pesat. Segmen ini menyumbang hampir sepertiga dari penjualan. Segmen premium (USD400 dan lebih) terus berjalan dengan baik, terutama didorong oleh Samsung dan Apple. Untuk HMD Global, Nokia 3 adalah perangkat terlarisnya, sedangkan untuk iTel adalah S11 Plus.
Program angsuran dengan bunga nol persen turut menyumbang melonjaknya permintaan smartphone di masyarakat Vietnam, terutama kalangan milenial yang tumbuh signifikan.