Jakarta, Selular.ID – Maraknya peredaran berita bohong (hoax) dianggap sebagai produk yang paling mudah untuk disebar di era keterbukaan onformasi dan cukup mumpuni untuk mempengaruhi opini masyarakat. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Masyarakat Telematika (Mastel) ternyata sebagian besar hoax disebarluaskan dengan sengaja (by design).
Kristiono, Ketua umum Mastel mengatakan bahwa walaupun hoax disebarluaskan dengan sengaja namun penerima hoax cukup kritis karena terbiasa untuk memeriksa kebenaran berita.
“Ini artinya sudah bagus, tinggal bagaimana mencegah kelompok silent majority berpindah ke haters,” ungkapnya saat pemaparan hasil survey tentangvwabah hoax di Jakarta, (13/2/2017).
Berdasarkan hasil survey tersebut diketahui bahwa 90,3 persen masyarakat menjawab merupakan berita bohong yang disengaja. Konten terkait sosial politik menjadi yang paling banyak disebarkan menurut 91,8 persen rwspinden. Aplikasi obrolan daring menjadi saluran penyebaran hoax yang terbanyak menurut 62,8 persen responden.
Lebih lanjut menurut Kristiono, literasi masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasibpenyebaran hoax ini. “Terlalu dini untuk menyimpulkan masyarakat Indonesia sudah terliterasi dengan baik,” katanya.
Melihat hasil survey tersebut Mastel memberikan tekomendasi mitigasi yang hatus dilakukan untuk menyokapi hoax, diantaranya, Menghilangkan faktor stimulan, Memudahkan akses ke sumber yang dapat dijadikan referensi, Tindakan hukum yang efektif serta Literasi masyarakat.