Jakarta, Selular.ID – Fokus BlackBerry bukan hanya memproduksi smartphone. Di saat persaingan di pasar smartphone kian sengit, manufaktur asal Kanada tersebut juga sibuk mengelola bisnis perangkat lunak (software) krisis komunikasi untuk kelas korporasi melalui unit bisnis AtHoc.
Dalam update terbaru, platform BlackBerry Secure mampu membantu perusahaan melindungi seseorang dalam keadaan krisis tanpa khawatir akan halangan bahasa saat waktu tanggapan menjadi sangat penting.
Selain memberikan solusi dengan tambahan delapan bahasa, BlackBerry AtHoc juga menambahkan fitur seperti peningkatan fungsi peringatan seluler, peningkatan penggunaan layanan berdasarkan peta bagi operator darurat, serta peningkatan dan perubahan kinerja lainnya yang cukup signifikan.
“Banyak sekali perusahaan, termasuk perusahaan minyak dan gas di Timur Tengah hingga pusat transportasi di Eropa, memerlukan sebuah platform yang mampu meningkatkan efektifitas untuk berkomunikasi dengan tim global lainnya,” ujar Ly Tran, Senior Vice President BlackBerry AtHoc Sales. “Selain menemukan platform yang mampu memberikan tingkat produktivitas yang tinggi, kini para konsumen juga menuntut solusi keamanan yang terbaik dan paling aman di pasar global. “
Dari sisi performa, AtHoc juga terus meningkatkan kinerjanya. Dengan pembaruan ini, AtHoc mampu memuat 50 persen lebih cepat halaman produk-produk yang sering digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna dapat berkomunikasi disaat krisis secara lebih cepat serta memastikan keamanan untuk perusahaan dan juga setiap orang yang ada dalam perusahaannya.
Untuk peningkatan keamanan dan privasi, AtHoc akan terus berinvestasi dalam pembuatan platform yang paling aman dan sekaligus mengikuti standar global dalam privasi.
“Menyampaikan pesan dan berkomunikasi saat dan setelah krisis adalah sebuah tantangan universal,” ujar Oded Shekel, Vice President of Product Management at BlackBerry AtHoc. “Kami mempermudah para pelanggan di Eropa dan Amerika Latin untuk melindungi orang-orang dengan mengirim pesan dan memantau setiap kegiatan dalam bahasa lokal. Dengan mengotomatisasi proses ini serta mengurangi beban dalam menerjemahkan satu bahasa, kami membantu organisasi menjangkau para personilnya dengan cepat saat dalam keadaan krisis, tanpa ada halangan bahasa saat waktu tanggapan menjadi sangat penting.”
