Jakarta, Selular.ID – Aplikasi kencan buta daring, Tinder, bukan lagi akan mempertemukan dua orang manusia lawan jenis dari seluruh dunia. Namun, hewan pun bisa menemukan pasangannya berkat aplikasi ini.
Para peneliti di kebun binatang Belanda tengah menguji Tinder pada orangutan betina untuk mempelajari bagaimana hewan membuat pilihan kawin mereka. Objek pengujian ini adalah seekor orangutan berusia 11 tahun, yang bernama Samboja, tinggal di taman primata Apenheul di Apeldoorn, Belanda.
Seperti pemakaian aplikasi Tinder pada umumnya, peneliti bakal menunjukkan gambar calon pasangan orangutan pada tablet touchscreen dan kemudian tablet tersebut bakal diberikan pada si betina. Dengan begitu, peneliti dapat mengamati bagaimana orangutan merespon gambar calon pasangannya, apakah netral atau malah agresif, demikian menurut penelusuran Phys.org
“Setelah melihat foto, orangutan harus menekan tombol di layar,” kata juru bicara taman primata Apenheul. “Dengan cara ini kita dapat mengukur kemampuan reaksi mereka.”
Selain orangutan, taman binatang Apenheul juga mengamati perilaku kelas primata lainnya, yaitu bonobo atau simpanse kerdil. Hasil awal menunjukkan bahwa bonobo, yang notabene spesies kera langka, bereaksi paling kuat pada gambar yang ditampilkan. Bonobo menunjukkan perilaku positif, seperti aktivitas seksual atau mencari kutu.
Program penelitian yang disebut Tinder untuk Orangutan ini sendiri memakan waktu hingga empat tahun. Ini merupakan bagian dari studi yang lebih besar tentang kaitan emosi dalam hubungan para binatang. “Emosi mempunyai peran besar dalam sebuah evolusi. Jika Anda tidak bisa mengartikan emosi dengan benar di alam liar, maka hidup Anda akan berakhir,” jelas Thomas Bionda, salah seorang ahli biologis perilaku di kebun binatang Apenheul.
Terlepas dari tujuan penelitian yang ingin memantau hasrat orangutan dalam mencari pasangan, para peneliti harus menghadapi permasalahan pelik lainnya yaitu perilaku Samboja yang kerap menghancurkan perangkat tablet yang digunakan untuk penelitian. Kendati salah satu tablet telah diperkuat dengan rangka baja, tapi Samboja tetap berhasil merusaknya. Entah ini merupakan reaksi orangutan terhadap calon pasangannya, atau memang gemar menghancurkan barang di sekelilingnya.