Jakarta, Selular.ID – Melepas baterai tindakan yang sudah usang. Produsen smartphone lebih memilih desain unibody atau baterai yang tidak bisa dicopot untuk model terbarunya. Guna mengatasi kecemasan beberapa konsumen, vendor menyematkan kapasitas daya lebih besar yang menjadikan smartphone lebih gemuk, kemudian menyediakan powerbank, sampai menciptakan metode pengisian kilat.
Nah, khusus metode quick charge, sepertinya sebentar lagi akan terlarang untuk Android. Karena dalam Dokumen Definisi Kompabilitas Android yang baru, Google mengimbau kepada produsen untuk menghindari penggunaan metode pengisian cepat non-standar untuk perangkat Android USB Tipe-C. Bahkan, sepertinya Google akan benar-benar melarang kehadirannya untuk platform Android di masa depan.
Kenapa? Sepertinya Google melihat ketidakseragaman dalam metode itu. Metode isi ulang baterai secara kilat menawarkan kustomisasi berbeda untuk tiap brand. Mulai dari Qualcomm Quick Charge, MediaTek Pump Express, Oppo VOOC, OnePlus Dash Charge, Huawei SuperCharge, Samsung Adaptive Fast Charging, dan Motorola Turbo Charge.
Metode pengisian cepat pada smartphone Android bisa dibilang berantakan. Malah, beberapa dari mereka saling tumpang tindih, dan tidak semua bisa dioperasikan satu sama lain. Tidak hanya perlu charger kustom tapi juga jenis kabel tertentu. Situasi itu mayoritas membingungkan bagi konsumen.
Jadi wajar jika Google, merasa perlu ikut campur, terutama mengenai pengisian cepat dari USB-C. Berikut teks lengkap dari bagian 7.7.1 dari dokumen:
“Perangkat Type-C sangat dianjurkan untuk tidak mendukung metode pengisian eksklusif yang memodifikasi tegangan Vbus melampaui tingkat default, atau mengubah peran sink/source role yang dapat mengakibatkan masalah interoperabilitas dengan pengisi atau perangkat yang mendukung metode standar USB Power Delivery. Sementara ini “SANGAT DISARANKAN”, dalam versi Android di masa depan, kita mungkin MEMERLUKAN semua perangkat Type-C untuk mendukung interoperabilitas penuh dengan charger Type-C standar. ”
Google memang menciptakan standar sendiri pengisian cepat untuk USN Type-C bernama Power Delivery. Dalam kebanyakan kasus, penerapan teknologi ini tidak kompatibel, yang mengarah ke situasi berbahaya.
Bagaimana OEM dan pembuat chip seperti Qualcomm dan MediaTek akan menanggapi dokumen di atas, belum diketahui. Namun Google terdengar sangat ingin mengedepankan Power Delivery USB Type-C miliknya.
Sementara Dokumen Definisi Kompatibilitas merupakan persyaratan untuk perangkat agar kompatibel dengan Android, sifat open source platform masih menyisakan ruang untuk modifikasi atau mengabaikan rekomendasi dan persyaratan tersebut. Sepertinya OEM harus mengikuti aturan Google jika mereka ingin tetap dalam ekosistem Google.