Jakarta, Selular.ID – Program Tax Amnesty tengah digalakkan pemerintah. Program yang bertujuan meningkatkan penerimaan negara ini juga diharapkan bisa berkontribusi ke sektor bisnis lainnya, seperti IT misalnya. Hal ini seperti dikatakan Harry Surjanto, President Direktur PTComputrade Technology International (CTI Group).
“Situasi perekonomian Indonesia saat ini memang kurang menggembirakan, salah satunya ditandai dengan turunnya nilai investasi. Untuk itu kami mengapresiasi upaya pemerintah dalam membangkitkan kembali roda perekonomian melalui program tax amnesty yang diharapkan dapat meningkatkan penerimaan negara dan gairah investasi,” kata Harry di acara Golden Circle Club Meeting.
Golden Circle Club Meeting merupakan forum diskusi tahunan yang diselenggarakan CTI Group bagi para mitra bisnisnya yaitu System Integrator dan Independent Software Vendor untuk sharing best practices dan edukasi akan berbagai tren bisnis dan teknologi terkini. Mengangkat tema “Tax Amnesty: Measuring Success and Impact for Business Growth in IT Sector”, acara ini juga menandai 12 tahun berdirinya komunitas Golden Circle Club.
Seperti dikatakan oleh Vita Andini, Senior Consultant Frost & Sullivan, program tax amnesty secara tidak langsung akan mendorong tercapainya program pembangunan pemerintah di berbagai sektor industri, termasuk industri TI. Terlebih saat ini pemerintah berkomitmen untuk membawa Indonesia menjadi negara dengan tingkat konektivitas tertinggi sebagai bagian dari visi ekonomi digital dan juga tengah fokus mengelola berbagai isu di industri TIK.
“Dua program yang sudah mulai berjalan, sepertismart city yang ditargetkan rampung pada 2045 dan program 1.000 startup digital, diprediksi akan meningkatkan belanja TI di tahun mendatang,” tandasnya.
Berdasarkan riset, Frost & Sullivan mencatat bahwa pasar TI untuk segmen enterprise di Indonesia diperkirakan meningkat sebesar 108% dari $1,8 milyar pada tahun 2015 menjadi $3,75 milyar pada 2020. Peningkatan tersebut akan mencakup layanan TI pada kategori data center, cloud, connectivity, dan managed services. Riset yang sama menyebutkan bahwa industri dengan belanja TI tertinggi ada pada sektor perbankan dan layanan keuangan, diikuti oleh telekomunikasi, manufaktur, dan pemerintahan.
Seiring dengan itu, CTI Group bertekad terus menjaga komitmennya untuk tumbuh bersama mitra bisnisnya, lewat penyediaan dukungan lengkap mulai dengan fasilitas CTI Technology Center, tenaga ahli (engineer), layanan Customer Response Center 24/7 hingga rangkaian portfolio teknologi terkini yang didistribusikan oleh anak perusahaan CTI Group, yakni Blue Power Technology, Central Data Technology, Virtus Technology Indonesia, Helios Informatika Nusantara,dan XDC Indonesia. CTI Group juga akan menyempurnakan layanannya kepada mitra bisnis dan pelanggan dengan membentuk alliance partner dengan Defenxor selaku managed security service provider (MSSP) dan Inovasi Informatika Indonesia (I3) yang menyajikan layanan edukasi dan training kepada profesional TI.