Jakarta, Selular.ID – Kota Bandung sedang gencar menerapkan kota pintar dalam berbagai sektor sebagai bagian dalam penerapan smartcity. Siemens Indonesia pun siap menyokong pemerintah kota Bandung untuk itu.
Salah satu program yang ditawarkan Siemens, yakni Traffic Manajemen System alias sistem berbasis teknologi yang mampu mengurai kemacetan yang kerap kali melumpuhkan Kota Bandung.
Dalam situs resminya, Helman Trisakti, Vice President Divisi Mobilitas PT Siemens Indonesia, mengatakan Siemens tengah berancang-ancang menerapkan sistem teknologi yang nantinya mampu menguraikan kemacetan. Menurut Helman, teknologi traffic manajemen yang ditawarkan Siemens menyuguhkan beberapa fitur yang sejalan dengan Kota Bandung sebagai pelopor smart city di Indonesia.
“Sistem traffic manajemen merupakan teknologi berbasis sensor-sensor yang dipasang di persimpangan jalan. Nantinya, sensor itu dengan sendirinya akan beradaptasi dengan kondisi lalu lintas di Kota Bandung,” ungkap Helman dalam keterangannya
Helman mengatakan ketika sistem itu dipasang di perempatan jalan yang menggunakan sistem lampu lalu lintas, dengan sendirinya, sensor akan berfungsi mengatur kondisi lalu lintas. Dengan kata lain, pergantian lampu lalu lintas tidak monoton, melainkan disesuaikan dengan antrean kendaraan.
“Solusi tekhnologinya pun adaptif. Artinya, dia menentukan lamanya lampu lalu lintas berdasarkan kondisi real, berapa jumlah mobil, kecepatan, dan yang lainnya, sehingga dia bisa menentukan kapan saat tepatnya pergantian lampu lalu lintas,” ujar Helman.
Menurut dia, di Kota Bandung pada tahun 1997 sudah menggunakan traffic kontrol berbasis sistem magnetik yang dipasang di badan jalan. Namun, akibat infrastruktur jalan raya di Bandung yang cepat rusak, jadinya alat sensor itu ikut rusak lantaran seringnya jalan diberi lapisan aspal.
Untuk besaran biaya yang harus dikeluarkan, PT Siemens tidak mematok harga tinggi. Artinya, kata dia, Siemens selaku penyedia teknologi bisa menyesuaikan anggaran dengan kebutuhan yang diperlukan pemkot Bandung.
Helman mengaku tengah mengajukan Master of Understanding (MoU) dengan Ridwan Kamil guna secepatnya merealisasikan masalah penerapan teknologi manajemen traffic system itu. “Jadi nantinya kita kerjasama, secara verbal MoU sudah disebutkan tapi dalam waktu dekat baru akan dilakukan,”pungkas Helman