Jakarta, Selular.ID – Kehadiran Jongla di Indonesia memang belum bisa disamakan dengan aplikasi instand messaging lainnya seperti WhatsApp, Line ataupun BBM. Di Indonsia sendiri pangsa pasar Jongla masih 5% dari total 2.5 juta pengguna Jongla di dunia.
Riku Salminen Ceo Jongla menyebutkan pengguna di Indonesia belum banyak dan jauh dari target yang ingin dicapai. Namun dengan kehadiran fitur baru, Riku Salminen Ceo Jongla meyakini Jongla mampu menggat user di Indonesia.
Riku berkaca pada data statistik yang menunjukan pengguna internet di Indonesia pada 2015 berkisar 35% dan diperkirakan mencapai 63% dari total populasi dalam waktu lima tahun ke depan. Atau mencapai sekitar 160 juta pengguna internet pada 2020.Disebukan Riku dalam waktu 2 tahun yang akan datang seluruh generasi muda yang memiliki gaya hidup mobile akan mengakses internet secara mobile, juga berkomunikasi melalui pesan singkat.
“Ini yang membuat kami yakin Jongla akan mempunyai user cukup banyak di Indonesia,” kata Riku.
Hal senada pun diungkapkan Dyah Puspita Sari bahwa Jongla memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan aplikasi pesan instan lainnya. Selain ukuran yang cukup ringan, Jongla juga memiliki fitur Sound Candy, yang dapat menambahkan efek suara unik untuk menyuarakan pesan, membebaskan kreativitas pengguna dengan cara yang baru.
“Ini yang mungkin tidak ditemui pada aplikasi sejenis, dan ini yang mwmbedakan Jongla dengan yang lain,”ujar Sari
Sari menambahkan, sejak diluncurkan pada 2014 Jongla sudah mengaet Xl Axiata untuk menghadirkan layanannya, dan tidak menutup kemungkinan kedepannya Jongla akan bekerjasama dengan yang lainnya.