Jakarta, Selular.ID – Telkomsel kembali memperluas jangkauan jaringan 4G LTE untukmeningkatkan pengalaman pelanggan dalam menikmati mobile broadband dan layanan digital lifestyle di berbagai lokasi di Indonesia.Kali ini peresmian beroperasinya layananTelkomsel 4G LTE secara komersial dilakukan di Manado yang sekaligus menjadikan Manado sebagai kota ke delapan beroperasinya layanan tersebut setelah Jakarta, Bali, Bandung Medan, Surabaya, Makassar dan Lombok.
Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel, mengatakan bahwa Manado merupakan salah satu kota di Indonesia Timur yang mengalami peningkatan konsumsi penggunaan layanan data dan untuk itu Telkomsel menjawabnya dengan layanan 4G LTE yang dapat diandalkan.
Pertumbuhan penggunaan layanan data di Manado dapat terlihat dari angka peningkatan konsumsi data selama semester I 2015, yakni sebesar 30% persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Adapun jumlah pelanggan data di Manado saat ini berjumlah sekitar 45% dari total pelanggan di kota tersebut. “Saat ini pun sudah terdapat sekitar 30 ribu pelanggan Telkomsel yang menggunakan handset (ponsel) 4G,” jelasnya.
Manado adalah kota ketiga digelarnya layanan Tekomsel 4G LTE di frekuensi 1800 MHz secara komersial menggunakan pita selebar 10 MHz, yang kecepatannya bisa mencapai 75 Mbps, sehingga akan meningkatkan kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan mobile broadband yang cepat dan stabil.
Untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan di Manado di dalam menikmati jaringan 4G, Telkomsel membangun 35 eNode B (BTS 4G) yang mencakup lokasi-lokasi strategis di kota Manado termasuk kawasan Mega Mall, Manado Town Square dan kawasan bandara. Saat ini secara nasional Telkomsel memiliki lebih dari 1200 BTS 4G dengan sekitar 1,3 juta pelanggan 4G.
“Kami ingin agar pelanggan dapat menikmati layanan 4G LTE yang maksimal, dan untuk itu dalam menggelar layanan Telkomsel 4G LTE ke kota baru, kami selalu memastikan bahwa jaringan kami telah meliputi 80% atau mencakup sebagian besar wilayah kota tersebut dan bukan hanya di titik-titik tertentu saja. Selain itu, ketersediaan perangkat dan aplikasi yang sesuai juga berperan penting dalam membangun ekosistem 4G di suatu wilayah baru”, pungkas Ririek.