
Jakarta, Selular.ID – Seiring dengan Agenda Transformasi Bisnis yang sedang dijalankan XL, manajemen XL secara jelas dan nyata menjalankan rencana untuk secara proaktif memperkuat posisi keuangan perusahaan melalui rangkaian Inisiatif Pengelolaan Neraca Keuangan yang mencakup pengurangan resiko terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing. Untuk itu pula XL Axiata pada hari ini mengumumkan percepatan pelunasan atas pinjaman dari Bank UOB sebesar USD100 juta.
Menurut Dian Siswarini, Presiden Direktur XL kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan telah berpengaruh pada neraca keuangan XL, antara lain karena adanya pinjaman kami dalam US Dollar yang tidak di-hedge, yang menyebabkan antara lain kerugian kurs di setiap kuartal.
“Untuk itulah kami memutuskan untuk menempuh langkah percepatan pelunasan atas pinjaman-pinjaman dalam mata uang asing agar neraca kami menjadi lebih baik ke depan,” paparnya.
Lebih lanjut Dian menambahkan bahwa pinjaman sebesar USD100 juta dari Bank UOB yang merupakan bagian dari pinjaman external US Dollar tidak memiliki lindung nilai (hedging) pada neraca keuangan XL. Seperti pada akhir Juni 2015, total pinjaman dalam US Dollar pada neraca keuangan sebesar USD 1,55 miliar, di mana 62% merupakan pinjaman external US Dollar yang telah di-hedge.
Percepatan pelunasan pinjaman ini yang didanai dari kas tunai internal ini merupakan tahap awal dari rangkaian inisiatif yang akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan untuk mengurangi resiko pergerakan nilai tukar rupiah terhadap US Dollar yang tidak di-hedge. “Dari pengembalian pinjaman ini, pinjaman XL dalam US Dollar yang tidak di-hedge turun dari 38% menjadi 32% dari total pinjaman eksternal US Dollar,” tegasnya.