Jakarta, Selular.ID – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar mulai menimbulkan efek bagi kelangsungan bisnis di Tanah Air. Tak terkecuali juga bisnis smartphone. Hal ini pun juga dialami oleh vendor yang baru saja masuk ke pasar Indonesia, yaitu Wiko. “Kami akan melakukan penyesuaian harga. Saat ini masih harga lama. Namun kami sedang mengevaluasi untuk menaikan harga smartphone Wiko” ujar Janto Djojo, CMO Wiko Mobile Indonesia, di acara bincang-bincang Wiko dan media (19/8/2015).
Menurut Janto, langkah ini terpaksa dilakukan akibat nilai tukar rupiah yang masih lesu terhadap dollar. Lebih lanjut Janto Djojo, rencana kenaikan harga ini akan diberlakukan untuk semua seri smartphone Wiko, bahkan menurutnya bukan tidak mungkin untuk smarphone Wiko yang sudah beredar di pasaran.
Namun Janto mengatakan saat ini rencana itu masih dievaluasi secara mendalam. “Kami juga mengevaluasi hingga ke proses produksi di pabrik. Sebisa mungkin melakukan efisiensi terlebih dahulu” ungkap Janto. Ini karena agar kenaikan harga yang akan diberlakukan tidak terlaku drastic. Karena menurutnya, kalau hanya mengikuti kurs maka besar kenaikan harga bisa tinggi. “Kami tidak mau hanya berpatokan pada kurs dalam menentukan kenaikan harga “ tambahnya.
Janto juga menjelaskan, efek nilai tukar rupiah memberi pengaruh negatif bagi semua pemain di bisnis ponsel di Tanah Air. Apalagi menurutnya, sebelum nilai tukar rupiah yang melemah, pasar ponsel di Indonesia sudah mulai terasa ada lesu. “Ini bisa dilihat dari penurunan volume importasi ponsel di tahun ini yang jika dibandingkan dengan tahun 2014” jelasnya. Ke depannya untuk bisa terus bersaing dan bertahan di pasar ponsel Tanah Air, menurut Janto tinggal adu pintar saja antar vendor dalam menyiasati kondisi pasar yang terjadi.
