Kini ada balon udara serupa, namun membawa sinyal berbeda. Dikenal sebagai Helikite, balon udara hibrida ini membawa gelombang untuk membentuk jaringan LTE atau tiang WLAN sampai ketinggian 2.5 mil. Ini berguna untuk memastikan jangkauan data yang diberikan kepada publik tepat setelah bencana alam seperti gempa bumi atau tsunami. Berkat Helikite, pengguna smartphone akan memiliki akses ke jaringan LTE darurat.
Sebuah suitcase yang disebut-sebut “Portable Land Rapid Deployment Unit” berisikan semua keperluan untuk aktivasi koneksi dalam kondisi sulit. Para peneliti di belakang proyek, termasuk firma R&D yang berbasis di Jerman, TriaGnoSys, telah menemukan cara untuk mengintegrasikan jaringan sementara dengan tower BTS di tanah – fitur yang membuat sistem cocok tidak hanya untuk keadaan darurat, tetapi juga untuk memperluas cakupan layanan seluler selama event yang terselenggara di lokasi terpencil.
