Sebuah studi baru Universitas Rutgers menunjukkan bahwa gerakan bebas jari di layar ponsel pintar atau tablet dapat digunakan untuk membuka ponsel atau bahkan memberikan akses ke aplikasi. Tujuan awal proyek ini didasari oleh kerap terjadinya pengintipan kode sandi ponsel yang mudah terbaca. Gerakan-gerakan ala menyapu layar dinilai lebih ringkas namun sulit ditiru dibandingkan password PIN tradisional atau bentuk pattern yang menghubungkan titik ke titik.
“Dengan semua informasi pribadi dan transaksi yang kita miliki pada ponsel hari ini, keamanan mobile ditingkatkan menjadi semakin kritis,” ujar Janne Lindqvist, salah satu pemimpin proyek yang merangkap menjadi asisten profesor di Sekolah Jurusan Teknik Elektro dan Teknik Komputer.
Dalam mengembangkan solusi aman ini, Lindqvist dan peneliti lain dari Rutgers yang turut dibantu oleh Intitusi Informatika Max-Planck, termasuk Antti Oulasvirta dan Universitas Helsinki mempelajari kepraktisan menggunakan gerakan abstrak untuk otentikasi akses. Berkat kemampuan untuk membuat bentuk apapun dalam berbagai ukuran dan lokasi pada layar, gerak tubuh memiliki daya tarik yang melekat sebagai password. Berhubung pengguna membuatnya tanpa mengikuti template, maka para peneliti memprediksi gerakan ini membutuhkan kompleksitas yang lebih besar ketimbang gerakan terarah seperti pattern.
Para peneliti akan menerbitkan temuan mereka pada konferensi internasional MobiSys di bulan Juni mendatang. (Choi)