Ide dasarnya adalah membuat sebuah robotic arm yang bisa dikendalikan dari handphone miliknya atau perangkat lain dengan kemampuan bluetooth. Darren juga merancang agar robotnya bisa dikendalikan melalui sorot infrared remote control dari televisi. Ia memutuskan untuk menjaga kesederhanaan dari segi desain robot, agar kelak bisa diikuti oleh orang lain dengan mudah.
Lalu bagaimana sebuah ide robotic arm menghampirinya? Robot itu tercipta karena seorang guru kimia di sekolahnya menantangnya untuk membuat sebuah projek untuk olimpiade ilmiah. Guru tersebut mengatakan kepada Darren untuk membuat sesuatu yang berbeda, ‘sesuatu yang berhubungan dengan elektronik’. Karena Darren memang memiliki reputasi akan keahlian robotik di sekolahnya, tentu gurunya berfikir Darren adalah murid yang tepat untuk diajak bekerja sama.
Darren pun menerima ajakan tersebut dan gurunya memasukkan namanya dalam tim. Tapi Darren mendapat teguran dari ayahnya karena sudah menghabiskan dana sebesar US$200 untuk semua piranti yang dibutuhkan. Dan hasilnya, sebuah robotic arm sederhana yang bisa menjadi contoh sempurna untuk siswa SMU lainnya.
Darren telah membagi kode-kode yang dibutuhkan dan proses langkah-langkah bagaimana membangun robot tersebut dengan harapan orang lain juga bersedia menerima tantangannya. Saksikan video Darren berikut untuk melihat tugas sekolah yang dibuatnya lebih jelas. (Khoirunnisa)