Labuan Bajo, Selular.ID – Vendor asal Tiongkok, Lenovo, semakin memperkokoh posisi di pasar Indonesia. Sejak kehadirannya empat tahun lalu, deretan smartphone Lenovo semakin diminati konsumen. Riset IDC menunjukkan, pada kuartal ketiga 2016, Lenovo sudah bertengger di posisi lima besar market share smartphone di Tanah Air.
Menurut Country Lead Lenovo Smartphone Indonesia Adrie R. Suhadi, line up produk yang lengkap dan peluncuran yang dilakukan secara konsisten pada setiap kuartal, merupakan indikasi bahwa pertumbuhan bisnis Lenovo meningkat pesat. “Seluruh jajaran smartphone Lenovo mendapat respon positif dari konsumen di Tanah Air. Mulai dari produk entry level, great camera, big battery, virtual realty, hingga Moto yang mengusung slogan “Different is Better”, ujar Adrie.
Sejalan dengan penetrasi pasar dan popularitas yang semakin meningkat, Lenovo sepanjang 2016 juga mulai mengembangkan berbagai aktifitas di luar bisnis perusahaan. Terutama dalam membantu program program pemerintah. Salah satunya adalah mendukung industri pariwisata Tanah Air yang ditargetkan mampu mendatangkan 12 juta wisatawan manca negara dan 260 juta wisatawan Nusantara.
Pada awal November lalu, Lenovo meluncurkan program “Jalan-Jalan Mendadak Bersama Lenovo”, yang memberi kesempatan kepada konsumen untuk berwisata ke berbagai destinasi baru yang tak kalah hebat dibandingkan destinasi mainstream, seperti Wakatobi, Mandalika, dan Labuan Bajo. Ketiganya merupakan destinasi wisata unggulan baru yang tengah dipopulerkan oleh Kementerian Pariwisata.
Alhasil, jika Anda memperhatikan materi program program tersebut, semuanya memakai logo “Pesona Indonesia” yang merupakan tema kampanye Kemenpar dan Lenovo Smartphone mendapat dukungan pemerintah untuk konten-konten pariwisata dalam negeri yang ditujukan untuk pelanggan setia.
Adrie mengatakan bahwa dukungan terhadap program pariwisata di Tanah Air merupakan bentuk komitmen Lenovo untuk terus memperluas kontribusi bagi perkembangan industri dan ekonomi dalam negeri. Sebelumnya Lenovo terlibat langsung dalam pengembangan industri konten digital, melalui program Jakarta Digital Valley, Bandung Digital Valley, Yogyakarta Digital Valley, dan yang terakhir adalah pemberian bea siswa kepada 500 siswa dari Dicoding Indonesia.