Jakarta, Selular.ID – Rencana Advan yang akan merilis smartphone baru G1 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda ternyata tidak kesampaian. Yup, brand lokal ini ternyata kembali menunda peluncuran smartphone yang diklaim setangguh iPhone tersebut.
Dengan tertundanya peluncuran G1, Advan sendiri juga menyayangkan akan hal tersebut. Hanya saja, kondisi pasar smartphone, khususnya di segmen bawah yang sedang sengit pasca kedatangan Samsung Z2, membuat Advan sedikit mengubah rencananya.
“Sebenarnya tanggal 28 ini kita sudah fix mau launching (G1). Cuma kita melihat bahwa Samsung ini kan lagi ada problem dengan Note 7. Jadi, dia (Samsung) mengganti strategi menuju ke smartphone yang murah (Z2),” kata Tjandra Lianto, selaku Marketing Director Advan di sela-sela acara pembukaan Advan Experience Store hari ini (28/10).
Advan tidak menampik, berubahnya strategi Samsung yang membidik segmen pasar smartphone murah lewat Z2 akan mempengaruhi kinerjanya. “Jadi kita ganti strategi juga sambil menunggu momentum yang tepat, kita coba untuk bersaing di smartphone entry level. Kita perbaiki dulu yang entry level, biar kita tidak tergerus oleh dia (Samsung),” lanjut Tjandra.
Oleh karena sudah tertunda sekian lama, Tjandra berjanji bahwa pihaknya tetap akan mengeluarkan G1 beberapa waktu ke depan. Dan menurut bocoran yang diungkap Tjandra, Advan akan mengeluarkan G1 pada tanggal 10 November (hari Pahlawan) nanti.
Bila ditilik lebih jauh, dari awal Advan memang memiliki rencana untuk mengeluarkan G1 pada hari-hari bersejarah. Misalnya, di awal-awal sempat diinformasikan jika G1 akan diluncurkan pada 17 Agustus (hari Kemerdekaan) kemudian rencana pun berubah di mana tanggal 28 Oktober juga sempat dipilih Advan sebagai waktu peluncurannya.
Bukan tanpa alasan, jika sedari awal Advan memiliki rencana untuk merilis G1 bertepatan dengan hari bersejarah tersebut. Menurut Tjandra hal itu dilakukan dengan harapan dapat bangkitnya semangat Advan selaku brand lokal dengan brand global.
“Karena kita kan produk lokal, kita ingin era kebangkitannya lokal di negara kita sendiri. Jadi, kita bisa melihat momentum-momentum yang bisa membangkitkan kita punya semangat untuk bersaing dengan brand global,” tutup Tjandra.
