Jakarta, Selular.ID – Bekantan merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan yang kini terancam keberadaannya. Untuk menyelamatkannya, diadakan program penggalangan dana melalui situs Kitabisa.com
Program ini dipelopori oleh dua orang saudara kembar Gabriella dan Giovanna Thohir. Berawal dari sebuah proyek sekolah pada 2013 dan kecintaan pada hewan Bekantan, keduanya membuat program konservasi Bekantan. Gabriella dan Giovanna Thohir rela bolak-balik Kalimantan, Jakarta dan Amerika demi hewan yang habitatnya hampir punah itu. Si kembar, mantan siswa SMA Global Jaya yang kini berkuliah di Amerika (University of California UCLA dan University of Southern California USC) itu mengatakan saat ini dibutuhkan dana sekitar Rp200 juta untuk membuat fasilitas konservasi Bekantan di Pulau Bakut.
“Ini penggalangan dana tahap kedua yang akan kami gunakan untuk membuat fasilitas konservasi sekaligus akses jalan ke fasilitas itu. Penggalangan dana pertama sudah pernah kami lakukan pada 2014 dan berhasil menggalang Rp100 juta. Dana itu untuk menanam pohon guna dijadikan makanan Bekantan di pulau Bakut,” ujar Gabby, yang menamakan proyek konservasi ini sebagai The Bekantan Twins Project. Jika penggalangan tahap pertama dipilih menggunakan sistem offline di sebuah mal, tahap kedua ini mereka memilih menggandeng situs crowdfunding Kitabisa.com. Meski sulit, pihak Kitabisa.com yakin penggalangan dana ini akan bisa memenuhi target sampai 31 Agustus 2016 mengumpulkan Rp200 juta.
“Tidak seperti penggalangan dana untuk kasus sosial, Crowdfunding untuk penelitian atau konservasi seperti ini cukup sulit, tapi kami berupaya untuk kreatif guna menarik para donatur. Mereka yang ingin berdonasi bisa berkampanye dengan kreativitas mereka sendiri. Kami akan memilih empat orang dengan kampanye yang bisa menarik donasi terbanyak untuk bisa ikut menyaksikan konservasi di Pulau Bakut,” ujar Vikra Ijas, Chief Marketing Officer Kitabisa.com. Dikatakan Vikra, saat ini telah terkumpul donasi sekitar Rp20 juta dari target Rp200 juta. Dia optimistis jumlah ini akan tercapai sampai waktu yang ditentukan.
Selain dengan Kitabisa.com, Gabby dan Ghea juga mengajak beberapa instansi lain untuk mewujudkan konservasi ini. Sahabat Bekantan Indonesia dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk merealisasikan aksi nyata dalam penyelamatan Bekantan dengan menanam 500 pohon di Pulau Bakut sebagai tempat tinggal Bekantan. Observasi ini juga difasilitasi oleh Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) dan PT. Adaro Indonesia yang telah memiliki project konservasi Bekantan di wilayah pertambangannya di Kalimantan Selatan. Sebagai informasi, berdasarkan data tahun 2008, hanya tersisa sekitar 25.000 ekor Bekantan di habitat asalnya.