Kebanyakan barang elektronik di sekitar kita menggunakan komponen internal sekali pakai. Di mana produk tersebut tidak dibuat untuk bertahan lama, dan umumnya tidak mudah diperbaiki. Salah satu yang dimaksud adalah smartphone. Rata-rata, waktu pemakaian ideal kurang lebih selama dua tahun. Selanjutnya, pemiliknya bakal mengganti dengan yang lebih baru dan lebih baik.
Perlakuan seperti itu tidak akan berlaku di Phonebloks. Pasalnya, gadget menyerupai ponsel mainan ini masing-masing memiliki komponen terpisah mulai dari layar, kamera, speaker, modul memori, port, bluetooth, baterai dan lainnya.
Hakikatnya, perangkat ini dari elemen modular. Pecahan-pecahan bak lego itulah yang disebut blok. Seluruh blok bakal terhubung ke universal base untuk mengikat semua komponen terpisah secara bersama-sama. Setiap blok akan melekat pada dasar panel melalui pin, dengan dua sekrup yang mengunci agar tetap ditempatnya. Tiap komponen dapat diganti atau dipindahkan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Baik untuk pengguna biasa, outdoor, hingga keperluan profesional. Jika penggiuna ingin meng-upgrade komponen individu – kamera atau RAM- maka cukup membeli blok relevan dan menanamkannya ke dalam ponsel.
Konsep Phonebloks sendiri dicetuskan oleh Dave Hakkens. Desainer asal Belanda itu berkeinginan menciptakan sebuah smartphone yang selalu senantiasa awet dan bisa diubah-ubah tata letak komponennya seperti keinginan pengguna. Atau jika rusak, bisa segera ditukar tanpa harus repot mengganti keseluruhan.
Blok-blok ponsel ini nantinya dijual di Blokstore, semacam app store yang menjual segala macam hardware. Phonebloks memang hanya sebuah konsep pada saat ini, Hakkens pun berharap banyak calon pembeli yang mendukung gagasannya tersebut lewat kampanye di Thunderclap. (Choiru Rizkia)